Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Indonesia Butuh Inovasi Gila untuk Hadapi Tantangan Pangan

Jokowi menekankan bahwa Indonesia memerlukan inovasi besar-besaran dan rada gila agar bisa menyelesaikan krisis pangan.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, FUZHOU — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa Indonesia memerlukan inovasi besar-besaran dan rada gila agar bisa menyelesaikan berbagai tantangan ke depan, salah satunya menghadapi krisis pangan.

Orang nomor satu di Indonesia itu melanjutkan bahwa dalam konteks isu pangan, inovasi gila dapat membawa Indonesia menjadi lumbung pangan ketika Negara-negara lain mengalami krisis.

"Kita perlu menjadikan permasalahan pangan dunia sebagai peluang indonesia untuk menjadi lumbung pangan. Ada kesulitan, ada krisis, tetapi itu juga bisa menjadi sebuah peluang," katanya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (15/9/2023).

Kepala Negara meyakini apabila hadir inovasi-inovasi besar dan mampu untuk direalisasikan, maka kesejahteraan petani dan nelayan pun akan meningkat.

Mantan wali kota Solo itu pun mendorong akademisi dan civitas akademika untuk mampu menghadirkan inovasi, terutama di sektor pangan, salah satunya Institut Pertanian Bogor (IPB).

Dia pun mengartikan bahwa inovasi merupakan perwujudan dari solusi yang seringkali dianggap sebagai hal yang cukup gila dan mustahil.

"Menurut saya belum bisa dibilang inovasi jika belum kita ini rada-rada gila, belum bisa dbilang inovasi jika kita belum dibilang out of mind. Belum bisa dibilang inovasi jika belum dibilang tidak mungkin, karena inovasi semestinya memang bukan hal yang biasa-biasa saja," imbuhnya.

Presiden asal Surakarta itu pun mencontohkan, contoh inovasi bukan seperti meningkatkan produksi beras dari 5,9 ton menjadi 6 ton per hektare, tetapi mampu meningkatkan produksi beras hingga hampir dua kali lipat menjadi 10-12 ton untuk satu hektare.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper