Bisnis.com, JAKARTA - Karier.mu bersama Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) dan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Kementerian Koordinator Perekonomian RI mendorong pendidikan berkualitas untuk semua.
Dalam era globalisasi dan revolusi teknologi, pendidikan berkualitas harus menjadi hak semua orang.
Partisipasi dari semua lapisan masyarakat dalam pembelajaran sepanjang hayat yang inklusif, akan mewujudkan Indonesia berdaya saing dan siap menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.
Inklusi berarti memberikan kesempatan yang sama dan tanpa diskriminasi bagi semua individu, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, kelompok minoritas, dan yang ada di wilayah terpencil. Sementara itu, aksesibilitas berfokus pada memastikan bahwa pendidikan dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil atau kurang mampu secara finansial.
Najelaa Shihab, Founder Karier.mu dalam Seminar Nasional di Sekolah Vokasi UGM Yogyakarta, pada Kamis (14/9/2023), menjelaskan pemanfaatan teknologi dan inovasi penting untuk menciptakan aksesibilitas dalam pendidikan bagi semua kalangan masyarakat.
Najelaa Shihab juga menjelaskan,"Pentingnya pelatihan guru dan fasilitator dalam mewujudkan pendidikan berkualitas untuk semua."
Baca Juga
Dekan Sekolah Vokasi UGM, Agus Maryono, menyampaikan bahwa Sekolah Vokasi UGM akan terus berkomitmen mendukung pendidikan terapan berkualitas inklusif untuk semua.
Hal ini sejalan dengan Komitmen UGM sebagai kampus inklusif yang telah dituangkan dalam Renstra UGM 2022-2027.
"SV UGM menerima semua anak terbaik bangsa baik dari daerah terluar, terdalam, terdepan, keluarga kurang mampu dan juga difabel untuk mendapatkan pendidikan berkualitas."
Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari turut menjelaskan tantangan serta peran pemerintah dalam mendorong percepatan pendidikan yang mudah untuk diakses melalui bentuk kemitraan lintas-sektor.
“J-PAL sebagai salah satu lembaga riset independen yang melakukan riset evaluasi dampak Prakerja menyimpulkan bahwa Prakerja meningkatkan pendapatan peserta sebesar 10%. Ini setara dengan 15% ROI (return-on-investment). Angka ini menunjukkan bahwa program yang inklusif juga bisa layak secara ekonomi.”