Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan terdapat 10 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban banjir bandang di Libya.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan tercatat ada 10 WNI yang berada di Wilayah Benghazi, Libya Timur.
"Tercatat yang ada di Benghazi ada 10 orang kami sudah kontak dan kondisi mereka dalam kondisi aman," katanya saat ditanyai di Kemlu RI, pada Kamis (14/9/2023).
Meski begitu dia mengatakan sedang mengantisipasi ada WNI yang tidak lapor diri, sehingga datanya tidak tercatat di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tripoli.
"Kami mengantisipasi jika ada warga negara kita yang tidak melakukan lapor diri, sehingga datanya tidak ada di KBRI. Kita sudah menyiapkan hotline KBRI Tripoli bagi keluarga di Indonesia yang hilang kontak dengan keluarganya segera hubungi hotline KBRI Tripoli dengan nomer +218944815608," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa KBRI di Tripoli sudah berkordinasi dengan otoritas setempat dan juga komunitas di sana, sampai saat ini tidak mendapat informasi ada WNI yang menjadi korban.
Baca Juga
"Memang mayoritas WNI kita ada di Libya sebelah barat, bencana ini kan ada di Libya sebelah timur," tambahnya.
Lebih lanjut, Judha mengatakan sebagai backup, bagi keluarga yang hilang kontak segera hubungi agar bisa segera dilakukan pelacakan.
"Belajar dari berbagai macam kasus evakuasi atau bencana ada saja warga negara kita yang tidak lapor sehingga kita tidak tau keberadaannya, sebagai backup bagi keluarga yang hilang kontak tadi bagi keluarganya yang diperkirakan ada di Libya, maka segera hubungi, sehingga kami nanti bisa lacak segera," ucapnya.
Seperti diketahui, Judha sebelumnya mengatakan bahwa banjir besar telah melanda wilayah Libya timur, sekitar 1.050 kilometer dari Tripoli.
"Banjir besar melanda wilayah Libya timur, seperti Kota Benghazi, Sousse, Al Bayda, Al-Marj and Derna (sekitar 1.050 Kilometer dari Ibu Kota Libya, Tripoli) pada 11 September 2023," katanya dalam keterangan resmi.