Bisnis.com, JAKARTA - Jepang resmi menunjuk seorang pejabat pemerintah sebagai atase pertahanan di Taiwan, Selasa (12/9/2023). Hal ini berpotensi memantik tensi dari China yang mengklaim wilayah Taiwan sebagai bagian dari teritorinya.
Sebelumnya, peran atase pertahanan ini dipegang oleh pensiunan perwira angkatan bersenjata Jepang untuk menghindari pertentangan dengan China.
Dia didampingi oleh seorang pejabat yang dikirim oleh kementerian pertahanan untuk meningkatkan pengumpulan informasi dan berkomunikasi dengan militer Taiwan.
“Taiwan telah meminta pejabat pertahanan aktif untuk mengisi jabatan tersebut,” ujar sumber internal yang dirahasiakan identitasnya, sebagaimana dikutip dari CNA pada Selasa (12/9/2023).
Jepang sejatinya tak memiliki perwakilan diplomatik formal di Taiwan, dan lebih banyak menangani hubungan bilateral melalui Asosiasi Pertukaran Jepang-Taiwan di Taipei sebagai bentuk hubungan “non-pemerintah”.
Hal ini tak terlepas dari status Jepang yang terikat pernyataan bersama tahun 1972 yang mengakui bahwa Beijing merupakan satu-satunya pemerintahan sah China.
Baca Juga
Maka dari itu, perubahan ini secara simbolis juga dianggap sebagai bentuk dukungan Jepang terhadap Taiwan yang menolak klaim kedaulatan China.
Menurut sumber yang sama, langkah ini sempat diurungkan pada tahun lalu setelah media Jepang melaporkan rencana tersebut.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Taiwan tak banyak berkomentar ketika ditanya tentang atase pertahanan baru dari Jepang tersebut.
"Kami akan terus memperdalam kerja sama dengan mitra yang memiliki pemikiran serupa seperti Jepang," demikian pernyataan dari kementerian terkait.