Bisnis.com, SOLO - Bisa dikatakan, Indonesia cukup beruntung didatangi oleh Wakil Presiden AS, Kamala Harris, di event KTT Asean 2023.
Seperti diketahui, Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris memulai kunjungannya ke Indonesia, Selasa (5/9/2023).
Wapres perempuan pertama di negara adidaya tersebut mendarat di Jakarta untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dengan mitra wicara strategis seperti Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Australia, dan AS.
Ini merupakan kunjungan ketujuh kalinya bagi perempuan kelahiran 20 Oktober 1964 itu ke benua Asia, dan kelima kalinya ke kawasan Asia Tenggara dalam kapasitasnya sebagai wakil dari Presiden Joe Biden
Sebelum ke Jakarta, Harris telah mengadakan kunjungan kenegaraan ke Singapura, Vietnam, Thailand, dan Filipina. Ia juga pernah mengunjungi Jepang dan Korea Selatan.
Dengan catatan ini, bisa dikatakan Indonesia menjadi salah satu negara beruntung karena menjadi negara ketujuh yang didatangi oleh Wapres Joe Biden tersebut.
Baca Juga
Menurut Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, kedatangan Wapres Harris ke kawasan Asean, dalam hal ini Indonesia, bukan tanpa alasan.
Dilansir dari keterangan Sekretariat Negara, Harris sangat fokus kepada upaya menjaga keharmonisan hubungan Washington dengan semua negara di kawasan Indo-Pasifik.
Itu dapat ditunjukkan dari banyaknya negara di Asia yang telah dikunjungi mantan senator negara bagian California tersebut dibandingkan kunjungan ke benua lainnya.
Kamala Harris sendiri menegaskan tujuannya tersebut dalam pertemuan KTT Asean di Jakarta Convention Center Exhibition Hall A, Senayan, Rabu (6/9/2023).
"Seperti yang ditegaskan oleh Amerika Serikat, Indo Pasifik, kami berkomitmen terhadap sentralitas ASEAN, dan saya senang bahwa visi kolektif kami untuk Indo Pasifik memiliki keselarasan yang kuat," jelasnya.
Lebih lanjut, Kamala mengatakan negaranya telah meningkatkan hubungan dengan ASEAN menjadi kemitraan strategis yang komprehensif.
"Kami berinvestasi pada infrastruktur dan ekonomi digital. Kami meluncurkan inisiatif besar untuk mengatasi krisis iklim dan keamanan yang sehat dan kami memperluas program pertukaran budaya dan pendidikan," jelasnya.