Bisnis.com, JAKARTA — Bakal calon presiden Prabowo Subianto tidak memberi jawaban lugas ketika ditanya apakah akan menggaet tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Yenny Wahid menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya di Pilpres 2024.
Menteri pertahanan ini hanya menegaskan pentingnya bekerja sama dengan banyak pihak, salah satunya dengan Yenny yang merupakan tokoh NU.
"Kerukunan, kerja sama, tentunya semakin dekat, semakin eksplisit, semakin bagus. Tapi kerja sama itu, istilahnya kita bangun, supaya nanti sesuai dengan waktu yang tepat [akan diumumkan soal cawapres]. Tidak ada masalah, yang penting komunikasi yang baik," ujar Prabowo usai melakukan pertemuan dengan Yenny di kediamannya, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023).
Sementara itu, Yenny malah berharap setiap pihak memberikan kebebasan ke Prabowo dalam menggaet pasangan politiknya. Apalagi, menurutnya, masih banyak waktu sehingga tak perlu ada pihak yang mendorong Prabowo untuk segera pilih cawapresnya.
"Jadi saya justru mendoakan agar Mas Bowo [Prabowo] bisa terbebas dari tekanan macam-macam," ujar Yenny pada kesempatan yang sama.
Dia mengakui Prabowo merupakan kandidat teratas yang akan didukung kubu pendukung mantan presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Putri dari Gus Dur ini menjelaskan, setiap zaman membutuhkan karakter pemimpin yang berbeda.
Baca Juga
Kini, menurutnya, pemimpin Indonesia harus menguasai dinamika geopolitik dunia. Dia mengatakan, Indonesia sangat rentan menjadi wilayah pertikaian sebab berada di tengah-tengah negara kuat seperti India, Jepang, Australia, dan Amerika.
"Nah pemimpin yang akan memimpin Indonesia ke depan harus mengerti dinamika geopolitik orang yang harus punya kemampuan strategi thinking. Nah saya rasa orang seperti Pak Prabowo ini punya kemampuan seperti itu, maka wajib bagi saya sebagai representasi dari kelompok Gus Dur untuk berkomunikasi intens dengan Pak Prabowo," ucap Yenny.
Bahkan, dia berpendapat banyak tokoh NU lainnya yang sependapat dengannya.
"Banyak sekali kiai-kiai NU yang punya simpati besar terhadap Pak Prabowo," ujarnya.