Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa pertahanan udara Rusia menembak jatuh dua drone Ukraina di Oblast Bryansk, dan satu rudal di atas Krimea pada malam tanggal 30 Agustus.
Pemimpin Krimea yang diduduki Rusia, Sergey Aksyonov, mengklaim bahwa rudal jelajah tersebut telah jatuh di bagian timur semenanjung. Penasihatnya Oleg Kryuchkov menambahkan bahwa pecahan rudal yang jatuh merusak saluran listrik.
Saluran Telegram Angin Krimea melaporkan ledakan di Feodosia di bagian timur semenanjung. Belakangan, saluran tersebut mengklaim bahwa suara tembakan telah terekam di kota Alushta di bagian selatan Krimea.
Pada malam yang sama, Alexander Bogomaz, Gubernur Oblast Bryansk Rusia, mengklaim bahwa dua drone telah ditembak jatuh di wilayah tersebut.
“Tidak ada korban jiwa atau kerusakan. Layanan darurat tersedia di lokasi,” tulis gubernur di saluran Telegram-nya.
Serangan terhadap sasaran di Rusia atau Krimea yang diduduki Rusia semakin sering terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Baca Juga
Pada malam tanggal 29 Agustus, media Rusia melaporkan apa yang tampaknya merupakan serangan pesawat tak berawak terbesar terhadap Rusia atau Krimea sejak dimulainya invasi besar-besaran. Setidaknya empat pesawat militer Il-76 telah hancur di Pskov, sebuah kota 800 kilometer utara Kyiv dekat perbatasan dengan Estonia.
Pada malam yang sama, serangan drone dilaporkan terjadi di wilayah Moskow, Bryansk, Oryol, Kaluga, dan Ryazan. Gubernur Sevastopol yang dilantik Rusia menuduh bahwa ada juga serangan yang gagal terhadap Sevastopol dengan drone laut.