Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terlalu Banyak Kandidat, Prabowo Bingung Pilih Cawapres

Capres Prabowo mengaku bingung memilih cawapres karena banyak nama kandidat potensial yang disodorkan dari parpol koalisi
Terlalu Banyak Kandidat, Prabowo Bingung Pilih Cawapres. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo menyapa para relawannya dari atas mobil usai meresmikan Rumah Relawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (15/8/2023). JIBI-Bisnis/Surya Dua Artha Simanjuntak
Terlalu Banyak Kandidat, Prabowo Bingung Pilih Cawapres. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo menyapa para relawannya dari atas mobil usai meresmikan Rumah Relawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (15/8/2023). JIBI-Bisnis/Surya Dua Artha Simanjuntak

Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengakui kesulitan mencari calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024. Bukan karena tidak ada kandidat, tetapi karena terlalu banyak kandidat.

Prabowo pun bertanya ke Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga Ahli Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra, soal kemungkinan agar wakil presiden di Indonesia dibuat menjadi empat orang bukan hanya satu orang.

"Mencari wakil presiden tidak ringan. Kalau saya mau tanya Profesor Yusril, bisa enggak kita ubah wakil presidennya empat saja? Bagaimana wakil presiden [di Indonesia cuma] satu? Wakil presiden dua di beberapa negara ada loh itu," ujar Prabowo di acara perayaan HUT OAN ke-25 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023).

Menteri pertahanan ini mengatakan, terlalu banyak kandidat hebat yang layak jadi orang nomor dua di Indonesia.

Saat ini, para partai politik pendukung pencapresan Prabowo berkeinginan agar tokoh usulannya jadi cawapres Prabowo.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan ketua umumnya Muhaimin Iskandar untuk jadi cawapres, Partai Golkar juga ingin ketua umumnya Airlangga Hartarto maju di Pilpres 2024.

Lalu, Partai Amanat Nasional (PAN) juga mendorong Menteri BUMN Erick Thohir jadi cawapres Prabowo dan Partai Bulan Bintang juga usul ketua umumnya Yusril Ihza Mahendra.

Prabowo pun menyatakan setiap anggota koalisi pendukung pencapresannya akan diajak berunding untuk menentukan sosok cawapres.

"Nanti kita laksanakan tradisi kita, warisan nenek moyang kita, adat budaya bangsa kita, yaitu musyawarah mufakat," jelas Prabowo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper