Bisnis.com, JAKARTA - Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, kembali muncul dalam video yang menunjukkan bahwa dia berada di Afrika untuk memerangi militan Islam.
Video tersebut diunggah di saluran Telegram terkait dengan kelompok tentara bayaran Wagner, memperlihatkan Prigozhin perlengkapan tempur lengkap dan mengatakan bahwa kelompok tersebut membuat Afrika “lebih bebas”.
"Kami sedang bekerja. Wagner PMC [private military company] melakukan tindakan pengintaian dan pencarian, menjadikan Rusia lebih besar di semua benua dan menjadikan Afrika lebih bebas. Keadilan bagi rakyat Afrika dan mimpi buruk bagi ISIS, Al-Qaeda, dan bandit lainnya," kata Prigozhin sebagaimana dikutip dari BBC, Rabu (23/8/2023).
Selain itu, Prigozhin mengklaim bahwa pihaknya tengah mengeksplorasi mineral dan sumber daya alam di kawasan yang belum diketahui.
Dia juga mengatakan Wagner tengah melakukan perekrutan anggota dengan janji akan terus memenuhi tugas yang telah ditetapkan.
Sebelumnya, Inggris bulan lalu menjatuhkan sanksi terhadap dua pemimpin operasi Wagner di Afrika Tengah, menuduh mereka melakukan penyiksaan dan pembunuhan warga sipil.
Baca Juga
Pasukan Wagner juga dituduh oleh Amerika Serikat (AS) memperkaya diri mereka sendiri dengan transaksi emas ilegal di benua tersebut.
Kemunculan Prigozhin ini menjadi yang pertama usai upaya gagalnya dalam memimpin pemberontakan terhadap Vladimir Putin dan Rusia pada Juni lalu yang hanya berlangsung selama 24 jam.