Bisnis.com, JAKARTA - Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) merupakan progam yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
Dikutip dari laman Kemendikbud, ANBK bukan sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), namun sebagai perubahan dalam paradigma evaluasi pendidikan.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, ANBK tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.
Adapun hasil dari ANBK salah satunya dapat mengetahui kinerja setiap sekolah sehingga kemudian menjadi cermin untuk melakukan perbaikan mutu pendidikan di Indonesia.
Lebih lanjut, ANBK bisa dijadikan acuan untuk pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah.
Baca Juga
Instrumen Asesmen Nasional
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
-Numerasi (Literasi Matematika)
Kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam menggunakan pengetahuan matematika yang dimilikinya dalam menjelaskan kejadian, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian ANBK dan Tujuannya
-Literasi Membaca
Kemampuan peserta didik untuk memahami, menggunakan, merefleksi, dan berinteraksi dengan teks tulis agar seseorang mampu meraih tujuan pribadi, mengembangkan pengetahuan dan potensinya, sehingga dia mampu berpartisipasi sebagai warga masyarakat.
2. Survei Lingkungan Belajar
Survei Lingkungan Belajar adalah alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan. Hasil dari Informasi yang diperoleh pada survei lingkungan belajar adalah tentang faktor-faktor dari aspek input dan proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi hasil belajar murid.
3. Survei Karakter
Survei Karakter ditujukan untuk mengukur perkembangan karakter peserta didik sebagai salah satu capaian pembelajaran. Enam karakter yang diukur pada peserta didik di Indonesia didasarkan pada profil pelajar Pancasila: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, khususnya akhlak pada manusia, akhlak pada alam, dan akhlak bernegara, 2) gotong-royong, 3) kreativitas, 4) nalar kritis, 5) kebinekaan global, dan 6) kemandirian.