Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyatakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) saat ini belum bisa diterapkan untuk membantu mengurangi kualitas udara buruk Jakarta, sebab ketersediaan awan di Ibu Kota terbatas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berkoordinasi dengan kementerian dalam rangka upaya dan sinergitas mengurangi polusi udara di Jakarta.
“Hingga semalam pun saya masih menghadiri rapat organisasi dengan Kemenko Marves, semalam membahas khusus mengenai rencana TMC,” ujar Asep di Komisi D DPRD DKI Jakarta, Selasa (22/8/2023).
Dalam pertemuan tersebut, dia menjelaskan, TMC untuk wilayah DKI Jakarta masih sulit dilakukan karena memang ketidaktersediaan awan. Menurut Asep, awan merupakan faktor penentu TMC bisa dilakukan atau tidak.
“Ternyata hasil dari observasi, TMC ini belum bisa dilakukan di Jakarta,” jelasnya.
Seperti diketahui, TMC merupakan sebuah teknologi yang mampu membantu menurunkan hujan, dengan adanya kesulitan tersebut, hujan pun sulit turun untuk mengurangi tingkat polusi di Jakarta.
Baca Juga
“Tiga hari kemarin, BMKG sudah lakukan TMC dan hasilnya hujan hanya di wilayah pinggir Jakarta, yang dilaporkan Pamulang hari Minggu hujan, Bogor hujan, dan Depok gerimis,” jelasnya.
Adapun ke depan, DLH DKI bersama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berencana untuk mencoba lagi dengan memasang semacam generator di sejumlah gedung di ibu kota.
DLH DKI juga akan menggelar rapat kembali dengan pihak-pihak tertentu untuk membahas terkait pemasangan generator tersebut, dan sejumlah upaya lainnya untuk mengurangi kualitas buruk udara Jakarta.
“Nanti malam akan ada rapat kembali untuk pemasangannya, disamping akan ada upaya lainnya, untuk dapat modifikasi lagi,” jelasnya.