Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 45.000 warga Moskow yang menjalani dinas militer telah dikerahkan di garis depan perang Ukraina.
Walikota Sergei Sobyanin mengatakan sekitar 20.000 orang Moskow bertugas dalam perang sebagai tentara yang dimobilisasi, sementara 20.000 lainnya adalah pejuang kontrak atau sukarelawan.5.000 sisanya adalah tentara profesional, tambahnya.
Angka yang disebut Sobyanin menunjukkan bahwa satu dari 12 tentara Rusia di Ukraina berasal dari Moskow, menurut Radio Freedom Europe/Radio Liberty (RFE/RL). Tetapi informasi tersebut mencatat bahwa analis militer percaya angka 40.000 itu dibesar-besarkan.
Sobyanin tidak mengungkapkan berapa banyak warga Moskow yang tewas dalam pertempuran di Ukraina, tetapi mengatakan bahwa lebih dari 20 tewas dan lebih dari 100 terluka "dalam pembangunan struktur pertahanan."
Pada akhir Juli, dia mengatakan 30.000 orang Moskow telah dikerahkan di Ukraina – termasuk 20.000 tentara yang dimobilisasi dan 10.000 tentara kontrak.
Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer yang pertama di Rusia sejak Perang Dunia II — pada September 2022, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh negeri ketika puluhan ribu orang direkrut menjadi tentara.
Baca Juga
Sejauh ini pemerintah Rusia belum mengumumkan gerakan mobilisasi kedua, Kremlin malah memilih kampanye besar-besaran berharap untuk memikat orang Rusia ke dalam dinas militer dengan insentif keuangan.
Pihak berwenang belum mengungkapkan target perekrutan mereka, tetapi berbagai perkiraan mengatakan Rusia mungkin mencoba merekrut sebanyak 400.000 tentara sukarelawan.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan tahun lalu jumlah tentara Rusia akan ditingkatkan menjadi 1,5 juta orang, karena Moskow terus maju dengan perangnya di Ukraina