Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akan bergabung dengan Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) untuk meminta pertanggungjawaban junta militer Niger atas keselamatan Mohamed Bazoum.
Bazoum adalah presiden Niger yang dikudeta. Dia ditahan beserta keluarganya dan anggota pemerintahan yang ditahan, pada Kamis (10/8/2023).
"Amerika Serikat bergabung dengan ECOWAS dalam menyerukan pemulihan tatanan konstitusional di Niger," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken sebagaimana dikutip dari Reuters pada Jumat (11/8/2023).
AS baru-baru ini telah menghentikan sementara beberapa bantuan untuk Niger, usai junta militer menggulingkan sang presiden pada Juli lalu.
Sementara itu, blok regional Afrika Barat tersebut pada Kamis lalu telah memerintahkan pengaktifan pasukan siaga untuk kemungkinan digunakan melawan junta. Mereka menginginkan pemulihan demokrasi dilakukan secara damai, tetapi segala kemungkinan tetap disiapkan, termasuk penggunaan kekuatan bersenjata.
"Amerika Serikat menghargai tekad ECOWAS untuk mengeksplorasi semua opsi untuk penyelesaian krisis secara damai," ujar Blinken.
Baca Juga
Ancaman invasi, meskipun tidak spesifik, telah meningkatkan ketegangan di dalam dan sekitar Niger, yang sampai kudeta terjadi merupakan sekutu penting bagi Barat dalam perang melawan pemberontak Islamis yang menghancurkan wilayah Sahel.
Junta militer yang merebut kekuasaan pada 26 Juli telah melanggar tenggat waktu yang ditetapkan ECOWAS untuk mundur pada 6 Agustus, serta malah menutup wilayah udara Niger dan bersumpah untuk mempertahankan negara tersebut dari serangan asing.
ECOWAS berjanji untuk memberlakukan sanksi, larangan bepergian, dan pembekuan aset bagi mereka yang mencegah kembalinya kekuasaan Bazoum.