Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengungkapkan kurangnya representasi perempuan di bidang pemerintahan dan politik Indonesia saat ini.
Hal itu disampaikannya usai menghadiri seminar Inovasi Kepemimpinan Perempuan di Sektor Pendidikan di Daerah yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/8/2023).
“Misalnya di tingkat desa, dari 74.961 pemerintahan yang ada, baru 3.886 orang atau 5 persen perempuan yang menjadi kepala. Padahal jumlah penduduk laki-laki dan perempuan tidak jauh beda,” paparnya.
Dia juga menjelaskan kurangnya representasi perempuan di bidang legislatif. Sampai pemilihan terakhir, ujarnya, hanya ada sekitar 20,8 persen perempuan yang menduduki parlemen.
“Sangat jauh dari afirmasi politik perempuan untuk menempati 30 persen,” kata Bintang.
Menurutnya, hal yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama adalah masih maraknya narasi maskulin tentang politik.
Dia mengajak semua pihak untuk mengikis narasi bahwa politik bukan ranah perempuan, serta narasi-narasi sejenis.
“Kita mulai dari akar rumput, seperti pelatihan kepemimpinan perempuan di pedesaan. Kesempatan amat terbuka untuk perempuan, lebih lagi konstitusi telah memandatkan hak yang sama,” tutupnya.