Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rumania mengatakan pada 3 Agustus pihaknya telah meluncurkan penyelidikan terhadap laporan tentang pesawat tak berawak Rusia yang menghancurkan wilayah Rumania selama serangan di Oblast Odesa.
Angkatan Udara Rumania dilaporkan memeriksa situs di komune Ceatalchioi dekat perbatasan Rumania-Ukraina tetapi sejauh ini belum menemukan "elemen konkret" untuk membuktikan tuduhan tersebut.
Walikota Tudor Cernega sebelumnya mengatakan kepada outlet berita Digi 24 bahwa drone Rusia melintasi wilayah komune selama serangan 2 Agustus di kota Izmail, Ukraina. Cernega mengutip penduduk setempat yang mengatakan bahwa drone melewati rumah orang, dan salah satunya jatuh di hutan.
Kementerian Pertahanan Rumania menambahkan bahwa pihaknya telah meningkatkan langkah-langkah keamanan, terus memantau situasi dan bekerja sama dengan NATO untuk memperkuat pertahanan di seluruh sisi timur.
Semalam pada 2 Agustus, pasukan Rusia menargetkan pelabuhan Izmail Ukraina di seberang Sungai Danube dari Rumania, menyebabkan kerusakan signifikan pada gudang biji-bijian dan infrastruktur lainnya.
Pada 24 Juli, Rusia melancarkan serangan drone terhadap Izmail dan pelabuhan Reni di Sungai Danube lainnya, yang terletak di Oblast Odesa. Pelabuhan hanya berjarak 200 meter dari perbatasan Rumania.
Menurut Kementerian Pertahanan Rumania, tidak ada ancaman militer langsung yang ditujukan ke Rumania oleh serangan Rusia pada 24 Juli, dan tidak ada drone yang melanggar wilayah udara negara itu.
Serangan pesawat tak berawak mengikuti serangan berhari-hari terhadap infrastruktur pelabuhan dan biji-bijian Odesa. Agresi militer Rusia bertepatan dengan penarikannya dari Inisiatif Butir Laut Hitam, menimbulkan risiko besar bagi koridor biji-bijian yang berharga.