Bisnis.com, JAKARTA - Polri akan mendalami terkait asal usul senjata yang ditemukan dalam insiden menewaskan Bripda Ignatius Dwi Frisco atau IDF di Cikeas, Bogor.
Sebelumnya, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menyampaikan telah memeriksa delapan orang saksi dan menemukan barang bukti berupa rekaman CCTV Rusun Polri, senjata api rakitan hingga satu buah proyektil peluru kaliber 45 ACP.
"Barang bukti yang telah kami sita yaitu pertama rekaman CCTV rusun Aspol tersebut dan kedua 1 pucuk senjata api jenis pistol rakitan non organik, 1 buah selongsong peluru kaliber 45 ACP, 1 buah proyektil peluru kaliber 45 ACP," ujar Rio dalam konferensi pers dikutip Minggu (30/7/2023).
Terkait hal ini, Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat Kombes Surawan mengatakan telah mendalami asal usul terkait barang bukti senjata api yang ditemukan dalam insiden ini.
Oleh karenanya, Polri bakal mengonfrontir kedua tersangka kasus tewasnya Bripda ID, yakni Bripda IM sebagai pelaku yang berada di TKP dan Bripka IG yang disebut sebagai pemilik senjata.
"Jadi dari penyidikan yang kita lakukan, senjata ini dipegang oleh IM namun pengakuannya milik IG. Nah, saat ini kami meraksi melakukan pendalaman nanti kita akan lakukan control terhadap kedua ini orang ini terkait asal usul senjata," kata Surawan.
Baca Juga
Kemudian, terkait isu bisnis senjata dalam insiden yang menewaskan Bripda ID, pihak Kepolisian masih mendalami terhadap saksi-saksi. Oleh sebab itu, Surawan belum bisa memberikan informasi lebih mendetail.
"Kemudian ada pertanyaan terkait bisnis senjata. Sejauh ini, kami belum menemukan saksi senjata api, kami masih melakukan pendalaman terhadap saksi dan senjata hingga nanti kalau ada jawaban dari mereka kami akan infokan lebih lanjut," imbuhnya.
Kronologi singkatnya, tersangka IM dianggap telah lalai ketika mengeluarkan senjata api di dalam tasnya yang kemudian meletus hingga mengenai Bripda IDF pada bagian bawah telinga hingga tengkuk belakang sebelah kiri
Adapun, menurut Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto jenazah Bripda IDF yang telah diautopsi kini sudah dipulangkan ke Pontianak, Kalimantan Barat pada Selasa (25/7/2023).