Bisnis.com, JAKARTA - Memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Korea, Kamis (27/7/2023) malam, Kim Jong Un memamerkan sejumlah senjata dalam parade militer.
Adapun senjata yang dipamerikan Korea Utara di antaranya adalah rudal balistik nuklir hingga drone andalan.
Sementara itu, rudal antarbenua yang dipamerkan dalam parade militer itu berupa Hwasong-17 dan Hwasong-18.
Lantas berapa banyak rudal antar benua yang dimiliki Korea Utara?
Rudal antarbenua paling dikenal milik Korea Utara adalah seri rudal Taepodong, KN-08, KN-14, Hwasong-14, dan Hwasong-15.
Seri Taepodong mencakup Unha-2 dan Unha-3. Unha-2 adalah rudal balistik dua tahap dengan kisaran perkiraan 6.000 – 9.000 km dan kapasitas muatan 100 hingga 500 kg.
Baca Juga
Korea Utara pertama kali menguji Unha-2 pada tahun 2006, tetapi rudal tersebut gagal memenuhi standar.
Meskipun demikian, Unha-2 dianggap memiliki kemampuan untuk menyerang Alaska dan Pantai Barat AS.
Korea Utara juga mengembangkan dan menguji versi tiga tahap dari Taepodong-2, juga disebut Unha-3, yang menurut Pyongyang, adalah roket yang dirancang untuk menempatkan satelit ke orbit.
Namun, beberapa ahli berspekulasi bahwa roket jarak jauh dapat digunakan sebagai ICBM berbasis silo.
Jika digunakan sebagai rudal balistik, Unha akan memiliki jangkauan potensial 10.000 km dan perkiraan kapasitas muatan antara 100 dan 1.000 kg, yang berarti rudal tersebut dapat digunakan untuk mengirimkan muatan nuklir yang cukup besar ke sasaran di Amerika Serikat bagian tengah.
Unha telah diuji empat kali: April 2009, April 2012, Desember 2012, dan Februari 2016. Roket gagal menempatkan satelit ke orbit selama dua tes pertama, tetapi berhasil selama dua tes terakhir.
Terlepas dari niat sebenarnya dari rezim Kim untuk Unha, uji coba roket Unha yang sukses menunjukkan kemampuan Korea Utara untuk mengembangkan rudal balistik multi-tahap yang mampu menyerang Amerika Serikat.
Pada April 2012, selama parade untuk menghormati pendirinya, Kim Il-sung, Korea Utara memamerkan ICBM baru yang dikenal sebagai Hwasong-13 atau KN-08. KN-08 adalah ICBM mobile jalan yang belum pernah diuji, tetapi para ahli memperkirakan itu memiliki potensi untuk menyerang benua Amerika Serikat dengan muatan nuklir.
Diagram yang dirilis pada Agustus 2017, menggambarkan KN-08 sebagai roket tiga tahap dengan potensi jangkauan 12.000 km.