Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyuguhkan menu kikil Jobang saat menjamu Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani.
Puan datang ke rumah Cak Imin untuk membangun komunikasi politik antara PDIP dan PKB. Kedua partai memang memiliki hubungan dekat dan sudah berada dalam satu koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ini makanan khas Jombang yang ternyata Mbak Puan sangat menikmati," kata Cak Imin dalam unggahan di IG resminya, Jumat (28/7/2023).
Adapun pertemuan antara Puan dan Cak Imin berlangsung secara tertutup selama 1,5 jam. Usai pertemuan, Cak Imin pun membuka kemungkinan PKB berkoalisi dengan PDIP pada Pemilu 2024. Artinya, dia akan meninggalkan koalisi sekarang bersama Partai Gerindra.
"Kebersamaan dengan PDIP itu akan terus terbuka, cair dan seperti keluarga sendiri. Sehingga kalau toh nanti ada titik temu baru antara PDIP dan PKB, tentu saya akan bicarakan ke Pak Prabowo [Ketua Umum Partai Gerindra]. Kapan dan bagaimana misalnya," jelas Cak Imin usai pertemuan.
Bagaimanapun, lanjutnya, pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) baru akan dibuka pada Oktober 2023. Oleh sebab itu, tiga bulan ke depan masih sangat mungkin terjadi dinamika antar koalisi.
Baca Juga
"Sampai hari ini, kita terus berproses, berdinamika, dan berdialektika sampai ada nanti kalau ada kesimpulan yang serius [antara PKB dengan PDIP] baru saya ajak bicara Pak Prabowo," ungkapnya.
Meski demikian, hingga kini Cak Imin menegaskan Prabowo masih jadi tempat utamanya untuk berkonsultasilah apabila PKB ingin mengambil sikap politiknya.
Sementara itu, Puan menegaskan Cak Imin masuk ke dalam lima besar kandidat calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo. Ganjar sendiri merupakan calon presiden dari PDIP.
Oleh sebab itu, dia menegaskan keinginan PDIP untuk bekerja sama dengan PKB. Apalagi, lanjutnya, hampir sepuluh tahun belakangan keduanya sudah bekerja sama mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Namanya politik itu dinamis, tentu saja masih ada kemungkinan-kemungkinan untuk bisa menjalin komunikasi yang kebih intensif. Siapa tahu masih bisa PKB itu bersama PDIP, karena hubungan PDIP dan PKB itu sudah panjang," jelas Puan pada kesempatan yang sama.
Bunga Untuk Puan
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan bunga khusus ke Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani ketika keduanya bertemu di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (27/7/2023).
Airlangga menyebutkan bunga itu sebagai 'bunga politik'. Apalagi, warnanya merah dan kuning khas warna PDIP dan Golkar.
"Kali ini bunga spesial, merah kuning, dan ini bunga politik," kata Airlangga sambil memberikan bunga ke Puan usai kedua melakukan pertemuan tertutup selama sejam.
Dia pun berharap kedekatan antara Golkar dan PDIP berlanjut hingga tanggal pemungutan suara pemilu mendatang, 14 Februari 2024.
"Semoga berlanjut sampai 14 Februari, Hari Valentine, Hari Kasih Sayang, merah-kuning," ucap Menko Bidang Perekonomian ini.
Airlangga menjelaskan, bunga yang diberikan ke Puan merupakan simbol. Menurutnya, pemberian bunga merupakan bentuk dari pendekatan politik secara lembut.
"Mengapa bunga? Bunga simbol, betapa pemilu bukan hanya hard politic, tapi yang penting soft politic, dan soft itu dengan bunga yang indah dan yang indah warnanya kuning dan merah," jelasnya.
Pertemuan antara Airlangga dan Puan ini sendiri menghasilkan kesepakatan pembentukan Tim Teknis PDIP-Golkar, agar komunikasi mereka lebih lancar jelang Pemilu 2024. Diharapkan, Tim Teknis ini dapat menghasilkan kesepakatan antara kedua partai politik ini.
Di Tim Teknis ini, perwakilan Golkar akan dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Melchias Marcus Mekeng alias Melki Mekeng. Sementara itu, perwakilan dari PDIP akan dipimpin oleh Ketua DPP Said Abdullah.