Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dijanjikan Rp135 Juta, Ada Korban Jual-Beli Ginjal Mahasiswa S2 Universitas Ternama

Sindikat penjualan ginjal ke kamboja diringkus Polri dan 12 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Sejumlah tersangka dihadirkan saat rilis pengungkapan perkara Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) jaringan internasional Indonesia-Kamboja berupa penjualan organ tubuh di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (20/7/2023). Dari hasil pengembangan, polisi berhasil mengamankan 12 orang tersangka lintas profesi dengan barang bukti sebanyak 18 kartu ATM beserta buku tabungan, 16 paspor, uang tunai senilai Rp950 juta, dan 15 buah handphone, dengan jumlah korban diperkirakan mencapai 122 orang. ANTARA FOTO/Indrianto
Sejumlah tersangka dihadirkan saat rilis pengungkapan perkara Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) jaringan internasional Indonesia-Kamboja berupa penjualan organ tubuh di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (20/7/2023). Dari hasil pengembangan, polisi berhasil mengamankan 12 orang tersangka lintas profesi dengan barang bukti sebanyak 18 kartu ATM beserta buku tabungan, 16 paspor, uang tunai senilai Rp950 juta, dan 15 buah handphone, dengan jumlah korban diperkirakan mencapai 122 orang. ANTARA FOTO/Indrianto

Bisnis.com, JAKARTA – Sindikat penjualan ginjal ke kamboja dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) diringkus Polri dan 12 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam modusnya, kelompok ini menjanjikan Rp135 juta kepada korban.

Dari 12 tersangka, sembilan orang di antaranya merupakan anggota sindikat, satu orang penghubung korban dengan rumah sakit di Kamboja. Sisanya, merupakan oknum anggota kepolisian dan imigrasi.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan modus operandi yang dilakukan sindikat adalah menjerat korban melalui media sosial Facebook dengan dua grup bernama “Donor Ginjal Indonesia” dan “Donor Ginjal Luar Negeri”.

Kemudian, kata Hengki, komplotan TPPO ini menyasar masyarakat yang memiliki ekonomi rentan, mulai dari sebagian besar karena kehilangan pekerjaan dengan profesi guru private, pedagang, hingga mahasiswa S2 dari universitas ternama.

“Profesi korban ada pedagang, ada guru private  bahkan calon pendonor ini ada S2 dari universitas ternama karena tidak dapat pekerjaan akibat dari dampak pendemi itu,” Hengki kepada wartawan, dikutip Jumat (21/7/2023).

Dalam memuluskan aksinya, komplotan mengelabui pihak imigrasi saat hendak berangkat ke Kamboja dengan modus memakai beberapa nama perusahaan dengan menyebut bakal menggelar kumpul keluarga ke luar negeri.

“Kemudian menjanjikan uang Rp135 juta bagi masing-masing pendonor apabila telah menyelesaikan transplantasi ginjal yang ada di kamboja, jadi setelah transplantasi beberapa hari kemudian langsung di transfer ke rekening pribadi,” imbuhnya.

Setelah menapak di Kamboja, pendonor kemudian diobservasi selama seminggu sekaligus menunggu calon penerima ginjal mereka. Bahkan, kata Hengki, calon penerima transplantasi ini berasal dari berbagai negara mulai dari China, India, Singapura dan lainnya.

Setelah itu, pendonor ini akan melakukan proses penyembuhan selama tujuh hari sebelum dipulangkan ke Indonesia.

“Pada saat di kamboja pendonor ini diobservasi selama seminggu kemudian sambal menunggu calon penerima dari pada ginjal,” tutur Hengki.

Sekadar informasi, komplotan ini menerima pembayaran Rp200 juta per orang dan sudah termasuk transfer ke pendonor Rp135 juta. Sisanya, sebesar Rp65 juta akan dibagi lagi dengan ongkos operasi mulai dari pembuatan paspor hingga akomodasi perjalanan ke Kamboja.

“Kemudian para sindikat ini menerima pembayaran Rp200 juta, Rp135 juta ke pendonor, sedangkan sindikat Rp65 juta per orang dipotong ongkos operasi mereka seperti pembuatan paspor angkutan bandara ke RS [Kamboja] dan sebagainya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper