Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Wujudkan Hilirisasi Jokowi Jadi Prioritas bila Jadi Presiden

Prabowo Subianto menegaskan bahwa program hilirisasi yang menjadi bagian strategi pembangunan Jokowi jika menjadi presiden.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di lingkungan Istana Negara, Jakarta, Senin (26/3/2023) sore. ANTARA/Desca Lidya Natalia
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di lingkungan Istana Negara, Jakarta, Senin (26/3/2023) sore. ANTARA/Desca Lidya Natalia

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan bahwa program hilirisasi yang menjadi bagian strategi pembangunan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi salah satu prioritas apabila terpilih menjadi presiden di Indonesia.

Hal tersebut di sampaikannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVI tahun 2023, di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7/2023).

Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu mengatakan, dirinya akan meneruskan pembangunan era Jokowi jika memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti dan mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin Indonesia dalam periode 2024-2029.

"Strategi pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Pak Presiden Joko Widodo sudah benar dan saya bertekad, seandainya saya menerima mandat dari rakyat, saya akan teruskan strategi yang sudah benar ini," ujarnya dalam forum tersebut.

Prabowo menjelaskan bahwa program hilirisasi yang dijalankan Presiden Ke-7 RI itu berdampak baik pada peningkatan pendapatan Negara, sebab Indonesia tak lagi menjual sumber daya alam dalam bentuk mentah dan memberikan nilai tambah baru bagi komoditas di Tanah Air.

"Presiden Joko Widodo bertekad untuk sumber alam kita tidak boleh dijual murah, dalam bentuk mentah. Beliau bertekad dan beliau melaksanakan program hilirisasi, artinya bahan-bahan kita harus diolah di Tanah Air kita sendiri. Karena dengan bahan itu diolah, nilai tambah kita yang kita terima bisa naik puluhan kali bahkan ada yang ratusan kali," imbuhnya.

Dia pun mengaku bahwa kekayaan alam Indonesia memang sepatutnya untuk dijaga. Hingga dirinya menyelipkan cerita pernah mendapat laporan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bahwa terdapat ribuan kapal asing mengambil ikan-ikan di lautan Indonesia.

Prabowo juga mengatakan bahwa ada satu Negara yang meminta nelayan RI tak ambil banyak ikan di laut sendiri sebagai syarat kunjungan menteri KKP saat itu. Padahal menurutnya hal tersebut adalah cara yang keliru

"Dia mengatakan, dia mau berkunjung ke suatu negara ke menteri perikanan negara itu. Namun, menteri Negara itu memberi saran kepada menteri KKP kita. Boleh Anda berkunjung ke saya. Akan tetapi, dia minta atau larang nelayan Indonesia banyak ambil ikan tuna, kan, aneh," ucapnya.

Mantan Danjen Kopassus itu pun menegaskan bahwa dirinya senang pada akhirnya Menteri KKP yang lebih memilih untuk tak jadi menemui menteri tersebut.

"Laut, nelayan, dan tunanya ada di Indonesia. Kita disuruh kurangi nelayan kita untuk ambil ikan alasannya dia enggak kebagian. Akhirnya menteri KKP bilang enggak jadi berangkat. Bagus itu," katanya.

Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menegaskan hal-hal tersebut merupakan kenyataan yang harus diketahui seluruh rakyat Indonesia. Apalagi, dia menilai tidak semua pihak bisa seramah Indonesia

"Kita juga harus paham dan mengerti bahwa kita adalah negara yang sangat kaya. Negara keenam terkaya dunia dari segi sumber daya alam. Namun, negara yang besar, negara yang kaya, selalu mengundang kekuatan lain, bangsa lain, untuk mengambil kekayaan kita," ujarnya.

Kondisi Jalan

Dalam forum tersebut, bakal calon presiden dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) pun juga menyoroti kondisi jalan protokol di sejumlah kota yang tak lagi indah, salah satunya karena disemprot cat (pilok) oleh beberapa anak muda.

Prabowo pun meminta agar pemimpin daerah seperti wali kota dan bupati harus turun tangan dalam menangani masalah keindahan kota. Mengingat tindakan nakal tersebut akan berimbas citra kota-kota di Indonesia dan memengaruhi pengembangan industri pariwisata.

Apalagi, menurutnya, pariwisata merupakan salah satu penyumbang pemasukan Negara. Prabowo mencontohkan bahwa Malaysia dengan jumlah penduduk yang delapan kali lebih sedikit daripada Indonesia tetapi mampu mendapatkan penghasilan tinggi dari pariwisata. Serupa, Thailand yang mampu meraih pendapatan negara US$20 miliar sebelum pandemi Covid-19 dari sektor yang sama.

"Malaysia itu penghasilan pertama bukan kelapa sawit, tetapi penghasilan pertamanya dari elektronik. Kedua, pariwisata. Itu satu tahun US$6 miliar dolar, sama dengan kita, padahal kita negara yang delapan kali lebih besar penduduknya. Thailand, penghasilannya US$20 miliar. Padahal [jumlah penduduknya], mungkin, sepertiga kita," pungkas Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper