Bisnis.com, SOLO - Kurang dari 48 jam, pemerintah Rusia telah menetapkan satu nama yang jadi tersangka kasus pembunuhan mantan kapten Angkatan Laut Kremlin, Stanislav Rzhitsky.
Sebelumnya, laporan menyebut jika Stanislav Rzhitsky, eks kapten Angkatan Laut Rusia berusia 42 tahun, ditembak empat kali di punggung dan dada dengan pistol Makarov sekitar pukul 6 pagi hari Senin 10 Juli 2023 waktu setempat.
Insiden terjadi di sebuah taman di selatan kota Krasnodar.
Menurut laporan BBC, posisi Stanislav Rzhitsky diketahui oleh musuh lantaran dirinya mengaktifkan GPS di aplikasi joging yang dia gunakan.
Jelas pemerintah Rusia mencurigai Ukraina sebagai dalang di balik insiden ini, meski semula belum ada bukti.
Menurut laporan terbaru, pemerintah Rusia kini telah menetapkan satu tersangka yang diduga menjadi pembunuh Stanislav Rzhitsky.
Baca Juga
Tersangka bernama Serhiy Denysenko, lahir di kota Sumy, Ukraina pada tahun 1959. Beberapa saluran Telegram Rusia mengklaim Denysenko adalah mantan kepala Federasi Karate Ukraina.
Saat ini, pemerintah Rusia tengah melakukan pembicaraan lebih lanjut tentang apa yang akan mereka lakukan kepada tersangka pembunuhan.
Pada saat kematiannya, Rzhitsky adalah wakil kepala mobilisasi militer di Krasnodar dan sebelumnya memimpin kapal selam Krasnodar di Laut Hitam.
Rzhitsky diduga pernah terlibat dalam serangan rudal jelajah Kalibr yang diluncurkan kapal selam di kota Vinnitsa di Ukraina barat pada Juli 2022 yang menewaskan sedikitnya 23 orang, termasuk seorang gadis berusia 4 tahun.
Sebelum insiden pembunuhan terjadi, wajah Rzhitsky terlihat di salah satu situs tidak resmi milik Ukraina.
Situs tersebut kerap menampilkan wajah-wajah orang Rusia yang masuk ke dalam daftar hitam Kyiv. Setelah pembunuhan, foto Rzhitsky ditandai dengan warna merah pada situs tersebut.