Bisnis.com, SOLO - Presiden Jokowi dikabarkan sempat mengusulkan nama Rocky Gerung agar mendapatkan Bintang Mahaputera seperti Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Menurut Jokowi, kritik Rocky Gerung yang dialamatkan kepada pemerintah, terutama Jokowi, selama ini harus mendapatkan apresiasi.
Bukan kabar burung, info tentang usulan Jokowi ini disampaikan langsung oleh Menkopolhukam Mahfud MD.
"Pak Jokowi pernah bilang, ketika saya mengusulkan diberi bintang Mahaputra kepada orang-orang yang sudah berjasa ke negara, siapa misalnya? Malah Pak Jokowi sambil bergurau berkata gitu, carilah orang yang berprestasi, yang kritis, pinter, misalnya Rocky Gerung," kata Mahfud MD dikutip dalam podcabs Youtube Sekretariat Kabinet RI, Kamis, 6 Juli 2023.
Mahfud kemudian mengatakan jika usulan tersebut disampaikan Jokowi sambil tertawa, tapi bukan mengejek melainkan dengan serius.
"Itu (Rokcy) kan paling kasar kepada Pak Jokowi, tapi Pak Jokowi sambil ketawa kenapa Rocky Gerung tak diusulkan? Tapi bukan nada marah, bukan mengejek itu dengan serius, bergurau tapi bukan ngejek," katanya.
Baca Juga
Usulan Jokowi ini tentu viral dan sampai juga ke telinga Rocky Gerung. Alih-alih berbangga, Rocky malah menganggap ini sebuah olok-olok.
"Saya rasa ini olok-olok, saya sebut ini olok-olok karena Mahfud MD ingin brandingkan dirinya sebagai orang yang netral yang tidak bensi oposisi, itu poin plusnya tu," kata Rocky Gerung kala berbincang dengan jurnalis senior Hersubeno Arief.
Kemudian ketika ditanya apakah Rocky akan menerima penghargaan tersebut andai benar-benar diberikan, jawabannya sudah bisa ditebak.
"Pasti saya tolak. Apa nggak cukup Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang berupaya ditutup mulutnya. Jadi sebenarnya ini nggak berhasil kan?," tambahnya.
Rocky mengatakan bahwa yang dibutuhkan bangsa saat ini bukanlah penghargaan-penghargaan individu, namun penghargaan terhadap kebebasan berpendapat dan beroposisi.
Jadi ketimbang memberikan Bintang Mahaputera, Rocky menyarankan agar Jokowi memberikan ruang opsisi untuk menyampaikan pendapatnya tanpa dinganggu buzzer.
"Jadi sebetulnya penghargaan-penghargaan ini kan dalam imajinasi saja. Apa pentingnya perhargaan, yang penting sistem kita ini diformalkan ada opsisi. Itu baru penghargaan kepada rakyat, bukan pada individu."
"Penghargaan itu harusnya ke rakyat bukan individu. Kebebasan sudah lebih dari Mahaputera itu, seharusnya Jokowi mengatakan saya tidak akan memberikan Mahaputra kepada yang mengkritik pemerintah, tapi saya resmikan bahwa Indonesia harus hidup dalam demokrasi yang ada oposisi," imbuhnya.