Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Otoritas India Umumkan Penyebab Kecelakaan Maut Kereta Api di Odisha

Kecelakaan kereta api di Odisha, India yang menewaskan 288 orang dan 1.000 orang lainnya luka-luka disebabkan oleh koneksi sinyal yang bermasalah
Otoritas India Umumkan Penyebab Kecelakaan Maut Kereta Api di Odisha / Reuters
Otoritas India Umumkan Penyebab Kecelakaan Maut Kereta Api di Odisha / Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Penyebab kecelakaan kereta api di stasiun Bahanaga Bazar, India, telah ditemukan. Insiden nahas yang terjadi pada 2 Juni lalu dan menewaskan sebanyak 288 orang dengan 1.000 orang lainnya luka-luka disebabkan oleh koneksi sinyal yang bermasalah.

Melansir Reuters, Selasa (4/7/2023), tim penyelidik Komisi Keselamatan Kereta Api India mengatakan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh modifikasi yang dilakukan pada jalur pensinyalan untuk memperbaiki masalah yang sering terjadi pada penghalang rel kereta api.

Staf kereta api setempat tidak memiliki grafik jalur standard yang menyebabkan kerusakan pada sistem persinyalan ketika mereka mencoba mematikan sirkuit penghalang untuk diperbaiki. Sistem yang tidak berfungsi tersebut mengarahkan kereta penumpang untuk melintas ke jalur kereta barang.

Pada bulan lalu, Reuters melaporkan bahwa pihak penyelidik memfokuskan perhatian mereka pada pekerjaan perbaikan penghalang rel kereta api dan kemungkinan hubungannya dengan bypass manual sistem persinyalan.

Adapun, merupakan jaringan kereta api India merupakan terbesar keempat di dunia dan merupakan monopoli negara yang dijalankan oleh Dewan Perkeretaapian.

Saat ini, jaringan kereta api tersebut sedang menjalani transformasi dengan nilai investasi 30 miliar Rupee dengan kereta-kereta baru dan stasiun baru yang berada di bawah kendali Perdana Menteri Narendra Modi.

Meski demikian, keamanan tetap menjadi pertanyaan besar setelah terjadinya insiden tersebut.

Adapun laporan dari penyelidikan tersebut yang menyebutkan bahwa terdapat beberapa kelalaian di berbagai tingkatan di departemen sinyal dan telekomunikasi dan prosedur operasi standar tidak diikuti selama pekerjaan perbaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper