Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden AS Buka Suara, Ini Kata Joe Biden soal Pemberontakan Wagner kepada Pemerintah Rusia

Presiden AS Joe Biden akhirnya buka suara soal pemberontakan yang dilakukan Wagner kepada pemerintah Rusia.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di Marine One di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada Minggu, 28 Mei 2023. Fotografer: Yuri Gripas/Abaca/Bloomberg
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di Marine One di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada Minggu, 28 Mei 2023. Fotografer: Yuri Gripas/Abaca/Bloomberg

Bisnis.com, SOLO - Presiden AS, Joe Biden, akhirnya buka suara soal pemberontakan tentara bayaran Wagner kepada pemerintah Rusia.

Dilansir dari The Guardian, jelas Biden menolak tuduhan yang menyebut AS ikut terlibat dalam pemberontakan yang terjadi.

Joe Biden menggambarkan pemberontakan singkat kelompok tentara bayaran Wagner terhadap pemerintah Rusia sebagai bagian dari perebutan kekuasaan internal, di mana dia mengatakan AS tidak memainkan peran apa pun.

“Kami menegaskan bahwa kami tidak terlibat. Kami tidak ada hubungannya dengan itu," kata Biden dalam sebuah acara di Gedung Putih pada hari Senin. 

Meski demikian, sejumlah pihak di internal Amerika Serikat sudah mempelajari dampak dan implikasi atas pemberontakan yang dilakukan Wagner kepada Putin.

Hanya saja, Biden belum mau memberikan kesimpulan karena dianggap masih terlalu dini.

“Kami akan terus menilai dampak dari peristiwa akhir pekan ini dan implikasinya bagi Rusia dan Ukraina. Tapi masih terlalu dini untuk mencapai kesimpulan pasti tentang ke mana arahnya," ia menambahkan.

Sebelumnya, beberapa pihak telah banyak yang menyalahkan AS atas pemberontakan yang dilakukan Wagner.

Pemberontakan yang dipimpin Yevgeny Prigozhin sempat merebut kota Rostov dan menuju Moskow dalam konvoi bersenjata sempat mengguncang dunia.

Meski demikian, pemberontakan yang dilakukan hanya bertahan selama 24 jam sebelum akhirnya pasukan Progozhin mundur dan mengaku khilaf.

Saat ini, sang pemimpin Wagner tengah melarikan diri ke Belarusia. Ia takut karena muncul rumor Vladimir Putin akan menjatuhinya hukuman mati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper