Bisnis.com, JAKARTA - Purwarupa atau prototype jet tempur KF-21 Boramae atau KFX/IFX, hasil kerja sama Indonesia-Korea Selatan (Korsel), berhasil uji terbang untuk pertama kali pada Rabu (28/6/2023) waktu setempat.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kementerian Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea (DAPA) mengumumkan. Prototype tersebut merupakan pesawat KF-21 Boramae ke-6 yang dibuat oleh Korea Aeropace Industries (KAI).
Dengan berhasilnya penerbangan prototype ke-6 tersebut, maka semua jet tempur KF-21 yang dipesan oleh Indonesia telah menyelesaikan penerbangan pertama atau flight test.
Sebagai informasi, prototype ke-6 atau model 006 KF-21 Boramae memiliki tipe yang sama dengan pesawat modal 004, yakni pesawat jet tandem dengan dua kursi pilot depan dan belakang. KF-21 Boramae merupakan tipe jet tempur generasi 4,5 yang dilengkapi teknologi canggih, antara lain semi-stealth, smart avionics with sensor fusion, beyond and within visual range weapon system, highly manuverable, dan interoperability concept.
“Prototype ke-6 akan memverifikasi efek pada penerbangan dari perbedaan konfigurasi dan melakukan beragam tes penerbangan yang mirip dengan prototype yang ada,” kata First Secretary Defense Industry and Acquisition Cooperation Kedubes Korsel Kim Hyun-wook untuk Indonesia dalam keterangan resmi seperti dikutip, Jumat (30/6/2023).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan prototype ke-6 KF-21 merupakan penyempurnaan model dari lima jet tempur yang telah diproduksi sebelumnya.
Baca Juga
Secara lebih detil, Kim menyebutkan prototype KF-21 dengan kode 006 merupakan upgrade prototype 004 yang juga memiliki dua bangku pilot.
“Namun, prototype 006 memililki tambahan teknologi kamuflase warna gelap pada bagian ekor dan sayap pesawat,” jelasnya.
Kim mengatakan seiring dengan suksesnya penerbangan pertama prototype ke-6 ini, maka proyek pengembangan KF-21 atau KFX/IFX dapat dilanjutkan sesuai jadwal yang telah disepakati oleh pemerintah Indonesia dan Korsel.
Menurutnya, prototype KF-21 006 akan digunakan terus menerus untuk tes penerbangan seperti penerbangan supersonik, sistem elektronik canggih dan kinerja peralatan peperangan.
“Hasilnya tes nantinya akan dianalisis untuk peningkatan pembangunan sehingga program KF-21 akan melakukan upaya terbaiknya untuk keberhasilan pengembangan jet tempur RI-Korsel,” katanya.
Deretan prototype jet tempur KF-21 Boramae hasil kerja sama RI-Korsel./ Dok. KAI, Kedubes Korsel
Komitmen Menhan Prabowo
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto buka suara terkait dengan langkah Korea Selatan (Korsel) yang menagih soal utang pembayaran atau cost share KF-21 Boramae atau KFX/IFX yang menjadi sorotan beberapa waktu lalu.
Prabowo mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia terus melakukan negosiasi terhadap pihak Korea Selatan dan memastikan akan terus memenuhi komitmen kepada Negeri Gingseng tersebut, khususnya terkait kerja sama pembuatan jet tempur KF-21 Boramae.
“Ya, itu memang akan kita negosiasi terus sama mereka [Korsel], pokoknya kita akan penuhi komitmen kita,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (26/6/2023).
Lebih lanjut, saat ditanyakan apakah pelunasan tersebut akan dianggarkan pada tahun mendatang. Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu tak memberikan jawaban yang lebih detail.
“Ya, kita pokoknya kita penuhi komitmen kita kepada mereka,” pungkas Prabowo.
Untuk diketahui, pesawat jet tempur yang dikembangkan Indonesia dan Korea Selatan, KF-21 Boramae atau KFX/IFX masih menghadapi kendala dari sisi pelunasan biaya. Pasalnya, pemerintah Indonesia belum membayar kewajiban atau cost share yang telah disepakati bersama.
Dalam kontrak kerja sama pembuatan KFX/IFX, pemerintah Korsel menanggung 60 persen pembiayaan dan sisanya dibagi rata (sharing cost) antara Indonesia dan Korea Aerospace Industry (KAI) masing-masing 20 persen. Dengan demikian, jumlah cost share yang harus dibayar oleh Pemerintah Indonesia berkisar Rp24,8 triliun.
Adapun, Indonesia baru membayar 17 persen dari kewajibannya dan 83 persen belum dilunasi hingga saat ini. Selama program berlangsung, Korsel terpaksa membayar sebagian besar cost share dari periode 2016—2022.
Ternyata, pengerjaan proyek jet tempur KF-21 Boramae saat ini sudah memasuki tahap pengembangan prototipe (Engineering Manufacture Development/EMD) yang berlangsung pada 2016—2026. KAI memproduksi total 8 pesawat jet tempur untuk Indonesia, di mana 2 pesawat masih ground test dan 6 tipe sudah flight test.