Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley, berbicara dengan rekan Eropanya melalui telepon pada Sabtu (24/6/2023) malam.
Para pejabat Washington itu menyatakan bahwa pembicaraan di dalam telepon tersebut sebagai upaya meyakinkan di tengah situasi mencekam di Rusia akibat pemberontak Wagner.
Menurut para pejabat itu, panggilan telepon difokuskan pada upaya menegaskan perlunya netralitas, seperti dilansir dari TASS, pada Minggu (25/6/2023).
"Tidak seorang pun boleh melakukan spike. Kesepakatan umum tentang seruan tersebut adalah bahwa Kyiv sekarang memiliki kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk maju," katanya, menambahkan Washington sedang melacak grup Wagner.
Selain itu, para pejabat itu juga mengatakan bahwa pemerintahan Biden sedang mengevaluasi dampak potensial dari perkembangan di Rusia terhadap konflik di Ukraina.
Surat kabar Politico menyatakan pejabat senior AS terlibat dalam beberapa pertemuan antarlembaga untuk menilai situasi itu, pada Jumat (23/6/2023) malam dan Sabtu (24/6/2023) pagi.
Baca Juga
Keberangkatan Joe Biden dari Gedung Putih untuk retret di Camp David, Maryland, pada akhir pekan kini ditunda.
Para pejabat AS percaya bahwa situasi di Rusia diduga akan memberikan Ukraina kesempatan yang sangat dibutuhkan untuk membalikkan keadaan dari serangan balasannya.
Akan tetapi, Washington belum menyusun penilaian atas kejadian tersebut, sementara para pejabat berpendapat bahwa terlalu dini untuk membuat kesimpulan.
"Saya tidak melihat bagaimana hal itu bisa merugikan mereka," kata salah satu pejabat senior kepada surat kabar itu.
Sementara itu, beberapa rekaman audio diunggah di saluran Telegram pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin, pada Sabtu (23/6/2023) malam.
Dia secara khusus mengklaim bahwa unitnya telah diserang, dengan dia menyalahkan otoritas militer negara itu.
Layanan Keamanan Federal (FSB) meluncurkan penyelidikan kriminal atas seruan untuk pemberontakan bersenjata Wagner.
Kementerian Pertahanan Rusia mengecam tuduhan serangan terhadap kamp belakang PMC Wagner, dan menyebutnya sebagai berita palsu.
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato yang disiarkan televisi menggambarkan tindakan grup Wagner sebagai pemberontakan dan pengkhianatan bersenjata, serta bersumpah untuk mengambil tindakan keras terhadap para pemberontak itu.