Bisnis.com, JAKARTA – Presiden China Xi Jinping memberi pujian pada awal pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dalam pertemuan yang digelar selama dua hari di Beijing.
Melansir Reuters, Senin (19/6/2023), sejak 2018, Blinken merupakan pejabat pertama yang bertemu dengan Presiden China.
Dalam pertemuan, kedua perwakilan negara tersebut saling berhadapan di seberang meja konferensi panjang dengan Xi duduk di tengah dan Blinken berada di sebelah kanannya.
Konferensi yang diadakan pada hari terakhir dari kunjungan dua hari Blinken tersebut dapat menjadi sarana untuk mempermudah pertemuan antara Xi dan Presiden AS Joe Biden yang akan berlangsung pada akhir tahun ini.
Kedua pemimpin negara tersebut terakhir kali bertemu di tengah-tengah KTT G20 yang berlangsung di Bali, Indonesia pada bulan November.
Keduanya berjanji agar dapat berkomunikasi lebih sering di samping hubungan mereka yang telah memburuk karena berbagai isu, mulai dari Taiwan hingga masalah spionase.
Baca Juga
“Kedua belah pihak sepakat untuk menindaklanjuti kesepahaman bersama yang telah dicapai oleh Presiden Biden dan saya di Bali. Kedua belah pihak juga telah membuat kemajuan dan mencapai kesepakatan dalam beberapa isu spesifik. Ini sangat baik," kata Xi pada awal pertemuan.
Xi juga berharap agar melalui pertemuan yang dilakukan China dan Menteri Luar Negeri AS tersebut dapat menjadi menstabilkan hubungan kedua negara.
Blinken menekankan betapa pentingnya komunikasi terbuka untuk mengelola persaingan mereka.
Mantan Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa rendahnya hubungan AS dan China disebabkan oleh pandangan AS yang salah terhadap China.
"Kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab terhadap rakyat, sejarah, dan dunia, dan membalikkan spiral penurunan hubungan AS-China," kata Wang dalam pertemuan dengan Blinken.
Kurangnya komunikasi yang teratur dan terbuka antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini telah menimbulkan kecemasan di seluruh dunia.
Dalam pembicaraan yang berlangsung tujuh jam setengah dengan Menlu China Qin Gang, Blinken menyoroti bahwa kesalahpahaman dan perhitungan harus diminimalisasi.
Kedua Belah pihak menekankan pentingnya mempermudah warganya untuk berkunjung, dan sepakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan penerbangan penumpang, yang meningkatkan saham maskapai penerbangan China.
Adapun mereka turut menyatakan keinginan untuk menstabilkan hubungan bilateral dengan Qin yang akan mengunjungi Washington untuk melanjutkan pembicaraan tersebut dengan tanggal yang belum diumumkan.
"Ini akan menjadi sebuah proses diplomasi yang berkelanjutan," seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan pada hari Minggu.