Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin sebut senjata nuklir taktis pertama yang ditempatkan di Belarus telah tiba.
“Tuduhan nuklir pertama dikirim ke wilayah Belarus. Ini adalah bagian pertama. Tapi pada akhir musim panas, pada akhir tahun, kami akan menyelesaikan pekerjaan ini,” katanya di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, Jumat (16/6/2023).
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan timpalannya dari Belarusia Viktor Khrenin pertama kali menandatangani perjanjian untuk menempatkan senjata nuklir non-strategis Rusia di wilayah Belarusia pada 26 Mei.
Shoigu dilaporkan mengatakan selama pertemuan antara keduanya bahwa kendali atas persenjataan akan tetap berada di tangan Moskow.
Sebelumnya pada 13 Juni, diktator Belarusia Alexander Lukashenko menuduh pengiriman senjata pertama telah tiba di negara itu.
"Kami memiliki rudal dan bom yang kami terima dari Rusia," ungkapnya.
Baca Juga
Dia mengklaim bahwa bom yang diterima Belarus tiga kali lebih kuat daripada bom di Hiroshima dan Nagasaki.
Perjanjian tersebut sebagian besar dikutuk oleh Barat karena melanggar Perjanjian Internasional tentang Non-Proliferasi Senjata Nuklir, serta meningkatkan perang agresi Rusia yang tidak beralasan di Ukraina.
Pentagon mengatakan, bagaimanapun, bahwa sementara terus memantau situasi ini, tidak melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategisnya sendiri karena belum menerima indikasi rencana Rusia untuk menggunakan senjata nuklir yang ditempatkan di Belarus.