Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Rafael Grossi mengatakan situasi serius terjadi di pembangkit listrik tenaga atom Zaporizhzhia yang diduduki Moskow di Ukraina, pada Kamis (15/6/2023).
Kekhawatiran akan pembangkit nuklir terbesar di Eropa yang bertahan selama serangan Moskow di Ukraina itu, telah diperburuk oleh penghancuran bendungan yang menyediakan air pendingin untuk pembangkit tersebut.
Meski begitu, Kyiv melaporkan bahwa situasi sempat kembali stabil karena kemajuan dalam serangan balasan Ukraina, seperti dilansir dari CNA, pada Jumat (16/6/2023).
Perjalanan Grossi tertunda sehari karena pertempuran semakin intensif di wilayah tenggara Zaporizhzhia. Dia tiba untuk menilai potensi risiko di pembangkit tersebut.
"Di satu sisi, kita dapat melihat bahwa situasinya serius, konsekuensi (penghancuran bendungan) ada, dan itu nyata. Pada saat yang sama, ada langkah-langkah yang diambil untuk menstabilkan situasi," kata Grossi.
Grossi tiba di pembangkit itu dengan jip putih dan bendera biru IAEA terpasang di sana. Mobilnya diikuti oleh kendaraan lapis baja.
Baca Juga
Dia menggambarkan perjalanan itu sangat sulit tetapi sangat penting.
"Sampai beberapa jam yang lalu saya tidak yakin apakah saya bisa datang ke sini dan mengunjungi pabrik tersebut. Tentu saja, ini akibat meningkatnya ketegangan di kawasan itu," ujarnya.
Dia mengatakan bisa melihat kolam pendingin dari pembangkit itu dan terdapat cukup air. Selain itu, dia juga mengatakan ingin dunia sadar akan bahaya potensi bencana besar dari pembangkit tersebut.
Kunjungan Grossi ke pembangkit itu menjadi perjalanan ketiganya. Kedatangannya itu terjadi saat Ukraina, didukung dengan senjata dan pelatihan Barat, mendorong upaya untuk memaksa pasukan Rusia keluar dari wilayahnya.
Sementara itu, Kyiv sebelumnya melaporkan kemajuan dalam serangan balasannya di front timur dan selatan, meskipun menghadapi perlawanan kuat dari pasukan Rusia.