Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andrii Yermak melaporkan pada 11 Juni bahwa 95 tawanan perang Ukraina telah pulang setelah menjadi tawanan Rusia sebagai bagian dari pertukaran tawanan lainnya.
Menurut Yermak, di antara tawanan perang tersebut adalah prajurit Tentara Nasional, Garda Nasional, serta penjaga perbatasan.
Lebih lanjut, Yermark mengungkapkan bahwa banyak dari mereka yang terluka selama menjadi tawanan.
“Tahanan dari Mariupol, Chornobyl, Pulau Zmiiny (Ular), dari Bakhmut, serta pembela Azovstal akan kembali ke keluarga mereka,” kata Yermak.
Adapun tawanan dengan jumlah total 93 tentara di antaranya termasuk sersan berpangkat tinggi, serta dua perwira.
Pertukaran tahanan terakhir terjadi pada 25 Mei, ketika 106 pembela dikembalikan ke Ukraina.
“Semua orang kami akan dikembalikan ke rumah. Mengerjakannya lebih lanjut,” kata Yermak.
Pada 16 Mei, negara tersebut telah berhasil memulangkan 500 tentara Ukraina, seperlima dari jumlah total tawanan perang yang saat ini ditahan di Rusia, menurut Nataliia Zarytska, kepala Dewan Istri dan Ibu Pembela Ukraina, seorang non- organisasi pemerintah.
"Terlepas dari semua upaya, dalam 12 bulan hanya 20% dari para pembela yang berisiko mati sampai mereka diperintahkan oleh perintah untuk meletakkan senjata dan menyelamatkan hidup mereka dikembalikan," kata Zarytska.