Bisnis.com, JAKARTA — Honduras membuka kedutaan besarnya di China pada Minggu (11/6/2023) usai memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Melansir dari Reuters, Kedutaan besar Honduras di Beijing ini dibuka oleh Menteri Luar Negeri dari kedua negara, yaitu Qin Gang dan Eduardo Enrique Reina.
Selain agenda pembukaan kedutaan besarnya di China, Pemerintah Honduras juga akan melakukan berbagai agenda kenegaraan lainnya.
Presiden Honduras Xiomara Castro bahkan dilaporkan akan bertemu mitranya dari China, Presiden Xi Jinping.
Pertemuan ini menjadi pertemuan pertama Castro dengan pemerintah China usai Honduras resmi memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Taiwan pada Maret 2023.
Pemerintah Honduras mengakui bahwa kondisi ekonomi yang kurang baik menjadi alasan utama mereka memutuskan hubungan dengan Taiwan dan mulai menjalin hubungan dengan China.
Baca Juga
mereka berharap, hubungan diplomatik baru tersebut dapat membantu Honduras untuk keluar dari jeratan beban utang negara.
Menurut pengakuan Menteri Luar Negeri Honduras Eduardo Enrique Reina, pihaknya terlilit utang besar senilai US$8 miliar atau sekitar Rp123,44 triliun hingga kuartal III/2022.
Jumlah tersebut termasuk utang yang dimiliki Honduras kepada Taiwan sebesar US$600 juta atau sekitar Rp9,25 triliun.
Reina mengaku bahwa Honduras sebelumnya telah meminta Taiwan untuk menggandakan bantuan sebesar US$50 juta per tahun dan juga menjajaki penyesuaian utangnya sebesar US$600 juta ke negara itu.
Kendati demikian, Pemerintah Taiwan tidak memberi tanggapan positif soal permintaan tersebut, bahkan ketika kedua negara telah mempertahankan hubungan diplomatik selama lebih dari 80 tahun.
"Kami membutuhkan investasi dan kerja sama. Kebutuhan Honduras sangat besar dan kami tidak mendapatkan itu dari Taiwan," terangnya.