Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kanada Minta Google Meta Bayar Berita yang Dicomot, PM Trudeau Merasa Diintimidasi

PM Kanada Justin Trudeau menuding Google dan Meta telah menggunakan taktik intimidasi, setelah pemerintah Kanada mewajibkan keduanya bayar produsen berita.
Kanada Minta Google Meta Bayar Berita yang Dicomot, PM Trudeau Meras Diintimidasi. PM Kanada Justin Trudeau saat berbincang dengan Presiden Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih 13 Februari 2017./Reuters-Kevin Lamarque
Kanada Minta Google Meta Bayar Berita yang Dicomot, PM Trudeau Meras Diintimidasi. PM Kanada Justin Trudeau saat berbincang dengan Presiden Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih 13 Februari 2017./Reuters-Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menuding Google dan Meta telah menggunakan taktik intimidasi, setelah pemerintah Kanada mewajibkan raksasa teknologi itu untuk membayar penerbit berita. 

Pemerintah Kanada mengusulkan undang-undang (UU) yang dirancang untuk memaksa Google dan Facebook Meta untuk menegosiasikan kesepakatan komersial dan membayar penerbit untuk konten mereka.

Perusahaan teknologi AS itu mengatakan proposal dalam RUU tersebut, yang dijuluki Undang-Undang Berita Online, tidak dapat dipertahankan untuk bisnisnya, seperti dilansir dari Reuters, pada Kamis (8/6/2023). 

Google dan Facebook telah menjalankan tes untuk membatasi beberapa pengguna melihat atau berbagi konten berita di Kanada dalam tahun ini. 

Hal itu dilakukan sebagai tanggapan jika undang-undang tersebut disahkan menjadi undang-undang dalam bentuknya saat ini.

"Fakta bahwa raksasa internet ini lebih suka memutus akses orang Kanada ke berita lokal daripada membayar bagian mereka yang adil adalah masalah nyata, dan sekarang mereka menggunakan taktik intimidasi untuk mencoba dan mendapatkan apa yang mereka inginkan itu tidak akan berhasil," kata Trudeau di Ottawa.

Adapun RUU tersebut diperkenalkan pada April 2022, serupa dengan undang-undang terobosan yang disahkan di Australia pada 2021.

Juru bicara Google Shay Purdy mengatakan aturan dalam RUU itu lebih ketat dari yang diberlakukan di Australia dan Eropa, dan dia telah mengusulkan amandemen agar selaras dengan norma internasional untuk mengatasi masalah perusahaan.

"Kami datang ke meja dengan solusi yang masuk akal dan pragmatis yang akan membuat RUU berjalan sesuai dengan yang dimaksudkan dan meningkatkan investasi kami di ekosistem berita Kanada," katanya, menanggapi pernyataan Trudeau.

Purdy menyatakan bahwa RUU itu memiliki beberapa masalah serius yang membuatnya tidak dapat dijalankan untuk produk dan layanannya. 

Undang-undang tersebut disahkan House of Commons Kanada pada Desember lalu, dan berada di majelis tinggi parlemen yang tidak dipilih. 

Industri media Kanada menginginkan regulasi yang lebih ketat bagi perusahaan teknologi untuk mencegah tersingkirnya bisnis berita dari pasar periklanan online.

"Berbagai raksasa internet seperti Meta membukukan rekor keuntungan setiap tahun, sementara pada saat yang sama berita independen lokal berjuang keras di seluruh negeri ini. Kami akan terus memastikan bahwa perusahaan yang sangat menguntungkan ini berkontribusi untuk memperkuat demokrasi kami," kata Trudeau. 

Meta sebelumnya mengatakan bahwa RUU itu pada dasarnya cacat. Perusahaan itu mengatakan berita tidak memiliki nilai ekonomi untuk platformnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper