Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita Rakyat Timun Mas dan Pesan Moral di Dalamnya

Timun Mas merupakan cerita rakyat melegenda yang mengandung pesan moral. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Cerita Rakyat Timun Mas dan Pesan Moral Didalamnya/Pexels
Cerita Rakyat Timun Mas dan Pesan Moral Didalamnya/Pexels

Bisnis.com, SOLO - Timun Mas merupakan salah satu cerita rakyat populer di Indonesia. Dalam Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.1 disebutkan bahwa cerita Timun Mas berasal dari Jawa. Dongeng Timun Mas sangat melegenda dan sudah diceritakan secara turun temurun.

Bagaimanakah kisah legenda Timun Mas? Dan apa pesan moral dari pesan rakyat tersebut? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Kisah Timun Mas Lengkap

Dalam cerita rakyat ini terdapat beberapa tokoh dengan karakter yang berbeda. Salah satu tokoh timun mas yang memiliki karakter kuat yaitu sang raksasa. Berikut legenda timun mas lengkap yang perlu diketahui.

Timun Mas

Di sebuah desa, terdapat seorang janda tua yang bernama mbok Sarni. Beliau menghabiskan masa tuanya seorang diri karena tidak memiliki anak. Mbok Sarni sangat menginginkan kehadiran anak.

Pada suatu sore, mbok Sarni pergi ke hutan untuk mencari kayu. Di tengah jalan, ia berjumpa dengan raksasa.

“Hei, mau kemana kamu?,” tanya raksasa kepada mbok Sarni.

“Aku hendak mengumpulkan kayu bakar, izinkanlah aku lewat,” jawab mbok Sarni.

“Hahahaha, aku akan izinkan kamu lewat setelah kamu berikan seorang anak manusia untuk aku santap,” ucap raksasa.

“Tapi, aku tidak memiliki anak," ucap mbok Sarni.

Setelah mengetahui mbok Sarni tidak memiliki anak, sang raksasa kemudian memberikan biji mentimun untuk ditanam. Raksasa tersebut mengatakan setelah dua minggu, mbok Sarni akan mendapatkan anak. Namun, raksasa tersebut juga mengingatkan kepada mbok Sarni bahwa setelah berumur 6 tahun, anak tersebut harus diserahkan kepada raksasa tersebut.

Benar saja, dua minggu setelahnya mbok Sarni mendapatkan satu buah mentimun yang cukup besar. Setelah dibelah, di dalam buah mentimun tersebut terdapat bayi perempuan yang cantik. Bayi tersebut kemudian diberi nama Timun Mas.

Mbok Sarni sangat bergembira dengan kehadiran Timun Mas. Sampai pada akhirnya, sang raksasa datang untuk menagih janji. Mbok Sarni sangat ketakutan dan tidak ingin kehilangan anak kesayangannya.

Kemudian mbok Sarni berkata kepada raksasa untuk datang lagi dua tahun kemudian dengan alasan, semakin dewasa maka semakin enak untuk disantap. Raksasa pun setuju dan pergi meninggalkan rumah mbok Sarni.

Mbok Sarni kemudian mencari segala cara agar Timun Mas tidak dibawa pergi raksasa. Hati mbok Sarni sangat cemas. Hingga akhirnya, ia bermimpi diberitahu agar Timun Mas menemui petapa di Gunung.

Keesokan harinya, mbok Sarni meminta Timun Mas menemui petapa tersebut. Setelah bertemu, Timun Mas menceritakan maksud kedatangannya. Sang petapa kemudian memberikannya empat bungkusan kecil berisi biji mentimun, jarum, garam, dan terasi.

“Lemparkan satu per satu bungkusan ini saat kamu dikejar raksasa itu," ucap petapa.

Timun Mas pun langsung pulang ke rumah dan menyimpan bungkusan tersebut. Hari yang dijanjikan sudah tiba. Raksasa datang kembali untuk mengambil Timun Mas.

“Wahai wanita tua, mana anak itu? Aku akan menyantapnya," teriak Raksasa.

“Jangan ambil anakku, aku sangat menyayanginya. Lebih baik aku saja yang kamu santap,” ucap Mbok Sarni,

Tentu saja tawaran tersebut tidak dihiraukan oleh raksasa. Melihat mbok Sarni menangis, Timun Mas pun akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya.

“Aku di sini raksasa, tangkaplah aku kalau kau bisa!!” teriak Timun Mas.

Raksasa pun mengejarnya. Sesuai dengan perintah petapa, Timun Mas pun perlahan melemparkan isi bungkusan yang diberikan petapa. Saat biji mentimun di lempar, tumbuh ladang mentimun yang berbuah lebat, sehingga langkah raksasa terhambat.

Namun, raksasa tetap bisa melewatinya. Lalu, Timun Mas menaburkan jarum dan tumbuh pohon bambu yang tinggi dan tajam. Kaki raksasa pun berdarah karena tertancap bambu namun tetap bisa mengejar Timun Mas.

Lalu, Timun Mas menaburkan garam yang membuat hutan berubah menjadi lautan. Namun, lautan tersebut tidak bisa menghentikan langkah raksasa. Terakhir, Timun Mas menaburkan terasi yang membentuk lautan lumpur mendidih.

Raksasa tercebur di dalamnya dan akhirnya mati. Timun Mas pun mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan karena sudah diselamatkan. Akhirnya, Timun Mas dan mbok Sarni hidup bahagia bersama.

Pesan Moral Timun Mas

Sama seperti cerita legenda lainnya, cerita Timun Mas juga memiliki amanat atau pesan moral yang bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Pesan moral dari cerita tersebut yaitu kita harus selalu waspada dan berani melawan orang yang berniat jahat. Selain itu, kita juga harus percaya bahkan Tuhan akan memberikan pertolongan selama kita terus berusaha dan berdoa.

Itulah ringkasan cerita Timun Mas dan pesan moral yang bisa kita terapkan di kehidupan sehari-hari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nuraini
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper