Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moskow Tuding Pernyataan Pemimpin G7 di Hiroshima Anti-Rusia dan Anti-China

Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh pernyataan para pemimpin Grup Tujuh (G7) penuh dengan bahasa anti-Rusia dan anti-China.
Para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) berpose untuk berfoto di Kuil Itsukushima di pulau Miyajima pada hari pertama KTT para pemimpin G-7 di Hatsukaichi, Prefektur Hiroshima, Jepang, pada Jumat (19/5/2023). Sumber: Japan Pool/Bloomberg
Para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) berpose untuk berfoto di Kuil Itsukushima di pulau Miyajima pada hari pertama KTT para pemimpin G-7 di Hatsukaichi, Prefektur Hiroshima, Jepang, pada Jumat (19/5/2023). Sumber: Japan Pool/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh pernyataan para pemimpin Grup Tujuh (G7) penuh dengan bahasa "anti-Rusia dan anti -China".

Dilansir dari nhk.or.jp, kementerian itu merilis sebuah pernyataan pada Minggu (21/5/2023) setelah KTT G7 di Hiroshima, Jepang Barat, ditutup.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa G7 secara harfiah terpaku pada konfrontasi komprehensif dengan Rusia.

Pernyataan kementerian itu menegaskan bahwa Amerika Serika (AS) berupaya membuat G7 mengambil alih fungsi-fungsi markas besar untuk mengatur skala dan waktu pasokan militer Barat ke Ukraina.

Dokumen tersebut mengatakan bahwa para pemimpin G7 gigih menunjukkan niat mereka untuk memberi "kekalahan strategis" kepada Rusia.

Dalam referensi kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang melakukan perjalanan ke Jepang dan mengadakan pembicaraan dengan anggota G7 dan para pemimpin lainnya, pernyataan tersebut mengatakan bahwa G7 membawa pemimpin rezim Kyiv ke KTT dan mengubah pertemuan tersebut menjadi "pertunjukan propaganda."

Dokumen tersebut menyebut bahwa G7 berusaha untuk memenangkan negara-negara non-Barat ke sisinya untuk menghambat perkembangan hubungan mereka dengan Rusia dan China.

Namun dokumen tersebut menekankan bahwa G7 tidak dapat mencerminkan kepentingan kawasan Asia-Pasifik, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, atau Amerika Latin.

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut dipilihnya Hiroshima sebagai tempat KTT G7 merupakan hal "sinis dan menghujat".

Pernyataan itu menyatakan bahwa Jepang dan AS menolak untuk mengakui tanggung jawab mereka atas apa yang disebut Rusia sebagai "perang agresif" di Timur Jauh dan pengeboman atom di kota-kota Jepang yang "biadab".


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper