Bisnis.com, JAKARTA - PDI Perjuangan atau PDIP mengaku belum menentukan strategi khusus untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2024, kendati nama kadernya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menempati urutan teratas dalam survei elektabilitas.
Seperti diketahui, hasil polling terbaru Indikator Politik berdasarkan simulasi 27 nama menunjukkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki elektabilitas 19,3 persen atau unggul dari Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, bahkan Anies Baswedan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengaku partainya masih akan fokus untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan legislatif terlebih dahulu yang akan digelar pada Februari 2024.
"Kita pilpres dulu lah, nanti bahas Pilgub masih setelah Pilpres," ucapnya di Jakarta, Jumat (12/5/2023).
Basarah mengatakan bahwa partainya telah menetapkan skala prioritas. Dalam waktu dekat, dia mengatakan bahwa partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu bakal fokus untuk memenangkan calon legislatif (caleg), dan calon Presiden (capres) Ganjar Pranowo terlebih dahulu.
Apalagi, partai pemenang Pemilu itu baru saja mendaftarkan bacaleg ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (11/5/2023).
Baca Juga
"Nanti setelah Pilpres Pak Ganjar jadi Presiden bersama Wapresnya, insya Allah kita menang lagi dalam Pileg, baru kita siapkan strategi Pilkada di November 2024 yang akan datang," ucapnya.
Wakil Ketua MPR itu lalu mengatakan bahwa potensi untuk mengusung lagi Ahok pada Pilkada 2024 baru akan dipikirkan setelah Pileg dan Pilpres 2024.
Adapun Ahok, yang sebelumnya kalah pada Pilgub DKI Jakarta 2017, kini menduduki jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Nama Ahok kini muncul lagi ke permikaan setelah survei Indikator Politik terbaru menunjukkan elektabilitasnya tertinggi dalam bursa cagub DKI Jakarta.
"Memang nama Basuki Tjahja Purnama ini tampak lebih banyak mendapatkan dukungan, tapi masih tidak menonjol. Jika dia tidak ikut Pilkada DKI, maka nama yang populer itu adalah Ridwan Kamil dan Sandiaga Salahudin Uno," tutur Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi di Jakarta, Kamis (11/5/2023).