Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia-Singapura Kecam Serangan terhadap Konvoi Asean yang Bawa Bantuan ke Myanmar

Indonesia dan Singapura mengecam penyerangan terhadap konvoi dari Asean yang tengah mengantarkan bantuan kemanusiaan ke Myanmar.
Pengunjuk rasa saat melakukan aksinya di Yangon, Myanmar, 10 Februari 2021./Bloomberg/AFP/Getty Images-Sai Aung Main
Pengunjuk rasa saat melakukan aksinya di Yangon, Myanmar, 10 Februari 2021./Bloomberg/AFP/Getty Images-Sai Aung Main

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Singapura mengecam penyerangan yang dilakukan terhadap konvoi dari Asean yang tengah mengantarkan bantuan kemanusiaan ke Negara Bagian Shan, Myanmar, Senin (8/5/2023).

Seperti diketahui, serangan tersebut dilakukan jelang puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean di Labuan Bajo, NTT, 9 hingga 11 Mei 2023.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun menekankan perlunya mengakhiri kekerasan yang dilakukan. Dia juga menegaskan bahwa serangan tersebut tidak akan memengaruhi tekad Asean, yang tahun ini dipimpin Indonesia, untuk menyerukan penghentian kekerasan.

"Yang ingin saya tekankan adalah [serangan] tidak memengaruhi tekad Asean dan Indonesia untuk sekali lagi menyerukan diakhirinya kekerasan. Berhenti menggunakan kekerasan… Karena warga akan menjadi korban, tidak ada yang akan muncul sebagai pemenang dalam hal ini," ujarnya, dilansir dari Channel News Asia, Selasa (9/5/2023).

Di sisi lain, Jokowi juga mendesak agar seluruh pihak untuk bisa duduk bersama dan berdialog.

"Saya mendesak agar kita duduk bersama dan menciptakan ruang dialog untuk menemukan solusi bersama," lanjutnya.

Sebagai Ketua Asean tahun ini, Indonesia telah meluncurkan upaya senyap untuk membuat terobosan dalam penanganan krisis di Myanmar.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut para diplomat Indonesia telah mengadakan lebih dari 60 pertemuan dengan semua pihak yang terlibat.

Adapun mengenai serangan kepada konvoi Asean kemarin, Pemerintah Persatuan Nasional bayangan Myanmar, yang bersekutu dengan milisi anti-junta, Pasukan Pertahanan Rakyat mengatakan bahwa tidak mengetahui serangan tersebut.

Pasukan pertahanan di lokasi serangan Distrik Taunggyi, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Singapura mengatakan dua staf dari kedutaan Singapura di Yangon merupakan bagian dari konvoi yang diserang kemarin. Namun demikian, mereka dinyatakan selamat dan telah kembali ke kota.

Singapura menyampaikan pentingnya untuk menjaga keselamatan personel kemanusiaan dan diplomatik, guna memastikan bahwa mereka dapat melanjutkan operasi mereka dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada yang membutuhkan.

"Singapura mendesak semua pihak untuk menahan diri dari kekerasan, sesuai dengan konsensus lima poin. Hanya dialog konstruktif di antara semua pemangku kepentingan utama di Myanmar yang dapat memfasilitasi solusi damai untuk kepentingan rakyat Myanmar," demikian dikutip dari keterangan Kemlu Singapura.

Untuk diketahui, konsensus yang dimaksud mengacu pada rencana perdamaian yang disepakati antara Asean dan Junta pada 2021.

Konsensus yang belum diterapkan itu sebelumnya dicapai beberapa bulan setelah penggulingan pemerintah terpilih peraih Nobel Aung San Suu Kyi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper