Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa Indonesia telah melakukan engagements sebanyak mungkin dengan stakeholder di Myanmar dalam upaya menyelesaikan konflik.
Dia menyatakan bahwa engagements menjadi mandat dari 5PC (Point Consensuss) yang dilakukan baik dalam bentuk virtual maupun kunjungan lapangan.
Menlu RI menyampaikan bahwa lebih dari 60 kali engagements telah dilakukan dengan berbagai pihak di Myanmar selama 4 bulan terakhir.
"Engagements dengan semua pihak, teman-teman ingat, ini merupakan mandat 5PC, dan selama 4 bulan ini, kita telah melakukan lebih dari 60 kali engagements dengan berbagai pihak di Myanmar," katanya.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa engagements telah dilakukan dengan berbagai stakeholders seperti dengan SAC (State Administration Council), NUG (National Unity Government of Myanmar), dan EAOs (Ethnic Armed Organizations).
Selain itu, engagements juga dilakukan dengan negara kunci atau negara tetangga seperti India, RRT (China), Amerika Serikat (AS), EU, Jepang, Thailand, dan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Baca Juga
"Banyak sekali negara kunci dan negara tetangga yang kita engagements" lanjutnya, saat press briefing, pada Jumat (5/5/2023).
Kemudian, Retno menjelaskan dalam engagements pemerintah Indonesia mendorong untuk segera dilakukan dialog nasional yang inklusif.
"Dalam engagements, kita melakukan atau mendorong untuk segera dilakukan dialog nasional yang inklusif," tambahnya.
Akan tetapi, dia menekankan bahwa perbedaan dari para stakeholder di Myanmar masih sangat terlihat jelas dan dalam.
"Namun teman-teman, harus diakui bahwa perbedaan posisi di antara mereka para stakeholders yang ada di Myanmar masih cukup lebar dan dalam," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa Indonesia tidak akan menyerah untuk terus menjembatani berbagai perbedaan di Myanmar dengan engagements.
"Meski demikian, Indonesia tidak akan menyerah sebagai Chair dan akan terus mencoba memainkan peran sebagai jembatan dari berbagai perbedaan dan akan terus melakukan engagements," lanjutnya.