Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golongan Karya (Ketum Partai Golkar) Airlangga Hartarto mengaku membahas rencana koalisi besar saat bertemu dengan Wakil Presiden ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK).
Hal ini disampaikannya usai menggelar pertemuan dengan JK yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam. Untuk diketahui, Airlangga tiba di kediaman JK pukul 20.45 WIB, selanjutnya konferensi pers dilakukan bersama mantan Ketua Umum Golkar itu pada pukul 22.00 WIB.
"Tentu saya sampaikan update daripada koalisi yang sedang dibangun oleh Partai Golkar. Apalagi, Pak JK sebagai senior dan juga Ketua Umum Partai Golkar sehingga wajib bagi saya untuk menyampaikan update yang dikerjakan Partai Golkar," katanya usai bertemu dengan JK, Kamis (4/5/2023).
Lebih lanjut, Airlangga mengaku tak membahas soal koalisi besar dan hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama enam ketum partai politik (parpol) pendukung pemerintah secara detail, sebab pertemuan malam itu difokuskan untuk melakukan silaturahmi kekeluargaan.
“Pembicaraannya tentu lebih ke keluargaan dan tentu Pak Jusuf Kalla karena beliau menjadi wakil presiden (wapres) sebanyak dua kali, mantan Ketua Umum Partai Golkar sehingga saya banyak belajar dari pak JK. Dan kami bicara secara global. Acara kekeluargaan jadi tentu tak sedetail pembicaraan tersebut," ucapnya.
Menteri Koordinator Perekonomian itu pun juga memaparkan pertemuan dengan JK turut membahas soal kondisi ekonomi, sehingga dia mengaku mendapat ragam masukan dari JK.
Baca Juga
“Tentu, menghadapi situasi ekonomi sekarang dan juga tantangan global ke depan, Oleh karena itu banyak hal yang harus dipelajari itu saran-saran Pak JK kepada Golkar,” imbuhnya
Usai pertemuan tersebut, Airlangga juga ditanyakan arah Partai Golkar yang ingin ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) atau Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
KKIR sendiri dibentuk oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sedangkan Koalisi Perubahan terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).
"Ya nanti tentunya kami akan membahas [potensi itu] dengan tim yang sudah dibentuk," pungkas Airlangga.