Bisnis.com, JAKARTA - Petro Andriushchenko, penasihat walikota Mariupol mengatakan lima truk yang mengangkut sistem rudal S-300 terlihat di Mariupol yang diduduki Rusia menuju Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina.
Diketahui S-300 merupakan sistem rudal Soviet yang dirancang untuk pertahanan udara. Namun, Rusia telah menggunakan S-300 yang digunakan kembali untuk menyerang target di Ukraina.
Serangan dengan sistem S-300 biasanya telah berulang kali menargetkan daerah berpenduduk di kota Zaporizhzhia setelah gerakan tersebut, kata Andriushchenko, mendesak warga untuk tidak mengabaikan peringatan udara.
Sedangkan penjabat Walikota Zaporizhzhia Anatolii Kurtiev melaporkan di Telegram bahwa dua rudal Rusia menghantam rumah pribadi di Zaporizhzhia pada 9 April.
Kota ini sering mengalami serangan sejak dimulainya invasi besar-besaran.
Rusia mendeklarasikan aneksasi tidak sah Oblast Zaporizhzhia pada musim gugur, bersama dengan oblast Kherson, Donetsk, dan Luhansk.
Hanya sebagian dari Oblast Zaporizhzhia yang berada di bawah pendudukan Rusia.
Sementara Administrasi Oblast Kherson melaporkan pasukan Rusia menembaki desa Kozatske di Oblast Kherson, menewaskan seorang penduduk berusia 66 tahun, pada 2 Mei 2023.
Pasukan Rusia juga menargetkan komunitas teritorial Bilozerka, termasuk desa Dniprovske, tempat penembakan itu melukai seorang wanita berusia 78 tahun.
Kota Kherson dan permukiman di sekitarnya terus-menerus berada di bawah tembakan artileri Rusia sejak dibebaskan pada November, dengan pasukan Rusia mundur ke tepi timur Sungai Dnipro.
Pihak berwenang Kherson sedang bersiap untuk mengevakuasi penduduk jika wilayah tersebut mengalami serangan yang lebih hebat.