Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia Kunci Sukses Operasi Militer Rusia di Ukraina

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengungkap kunci sukses operasi militer di Ukraina.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memberi medali emas bagi pasukannya yang terlibat selama operasi militer khusus di Ukraina./Istimewa
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memberi medali emas bagi pasukannya yang terlibat selama operasi militer khusus di Ukraina./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa pasokan senjata sangat penting untuk memastikan keberhasilan dari operasi militer khusus yang dilakukan di Ukraina.

Dia juga mengatakan bahwa Rusia memberikan pukulan berat ke Ukraina di seluruh garis depan, pada Selasa (2/5/2023).

Pada pertemuan dengan pejabat tinggi militer Rusia, Shoigu mengatakan pasukan Rusia terlibat dalam operasi tempur sepanjang garis dan bukan hanya melawan Ukraina tetapi juga terlihat bantuan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Barat.

Akan tetapi, dia mengatakan bahwa Rusia berhasil menyerang depot Ukraina yang menyimpan senjata yang dipasok Barat.

Shoigu mengatakan bahwa Moskow telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan produksi senjatanya untuk mendukung perang, seperti dilansir dari Reuters, pada Selasa (2/5/2023).

Dia menekankan bahwa keberhasilan pasukan Rusia di medan perang akan sangat bergantung pada pengisian senjata tepat waktu dan peralatan militer lainnya.

"Pemimpin negara telah menetapkan tugas perusahaan pertahanan untuk meningkatkan kecepatan dan volume produksi dalam waktu singkat," kata Shoigu, seperti laporan yang diterbitkan oleh kementerian.

Shoigu mengatakan tentara memiliki semua amunisi yang dibutuhkan untuk digunakan di medan perang tahun ini, tetapi meminta produsen roket besar untuk segera melipatgandakan produksi rudal presisi tinggi.

Rusia telah membunuh dan melukai puluhan orang dalam serangan terbesarnya di Ukraina selama beberapa pekan, dalam beberapa hari terakhir.

Kepala milisi swasta Wagner Yevgeny Prigozhin, yang pasukannya memimpin penyerangan ke Bakhmut, memperbarui tuduhannya bahwa kementerian pertahanan tidak memberikan cukup amunisi kepada para pejuangnya, pada Senin (1/5/2023).

Prigozhin mengatakan dia membutuhkan 300 ton amunisi artileri dalam sehari, tetapi hanya mendapatkan sepertiganya dari jumlah tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper