Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Dubes Rusia untuk RI Lyudmila Vorobieva: 'Love at First Sight' dengan Indonesia

Lyudmila Vorobieva menjadi Duta Besar Rusia untuk Indonesia sejak tahun 2018. Lyudmila telah jatuh cinta pada pandangan pertama ketika datang ke Indonesia.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva berpose di sela-sela wawancara dengan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (18/4/2022)./Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva berpose di sela-sela wawancara dengan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (18/4/2022)./Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva telah menjadi Duta Besar untuk Indonesia sejak 2018. Di balik kesuksesannya sebagai Duta Besar, nyatanya pada awalnya Lyudmila tidak pernah ingin menjabat posisi ini.

Ketika Bisnis memiliki kesempatan untuk mewawancarai Duta Besar Rusia pekan lalu (18/4/2023) Lyudmila bercerita bahwa dari awal dirinya tidak pernah ingin menjadi seorang Dubes. Bahkan, sebenarnya Lyudmila ingin menjadi istri seorang Dubes. 

“Anda tidak akan percaya pada saya. Namun itu benar. Saya tidak pernah ingin menjadi duta besar, namun selalu ingin menjadi istri duta besar. Namun saya gagal, dan [nyatanya] saya sendiri harus menjadi duta besar,” Ujar Lyudmila sambil tertawa.

Lyudmila bercerita bahwa kedua orang tuanya merupakan diplomat. Lyudmila bercerita bahwa dirinya besar di Bangkok dan kedua orang tuanya bekerja di kedutaan besar Bangkok. Oleh karena itu, dari usia nol hingga 6 tahun, Lyudmila sudah besar di Bangkok. 

Saat di Bangkok, Lyudmila memiliki thai nanny (pengasuh Thailand). Hal inilah yang membuat dirinya dapat berbicara dengan bahasa Thailand. 

Dikarenakan kedua orang tua Lyudmila merupakan seorang diplomat, dirinya menjadi ikut berpindah-pindah. Ketika orang tuanya dipindahkan ke Laos, maka Lyudmila juga ikut berpindah. 

Lyudmila mengatakan bahwa sangatlah wajar bagi dirinya ketika memilih pendidikan hubungan internasional dan mengambil jurusan studi Laos dan Thailand. Lyudmila sendiri memiliki kemampuan dalam berbicara bahasa tersebut. 

Perjalanan Menjadi Duta Besar

Lyudmila kemudian menempuh pendidikan dan lulus dari Universitas negeri Moskow hubungan internasional. Dirinya kemudian menempuh karir pertamanya sebagai seorang profesor guru bahasa Laos. Setelahnya, dirinya diangkat ke kedutaan di Laos dan menghabiskan waktu lebih dari 10 tahun, mulai dari Diplomat Junior hingga Wakil Duta Besar. 

Lyudmila kemudian dipindahkan ke Thailand dan bekerja sebagai Wakil Duta Besar. Sesudahnya, Lyudmila datang ke Moskow dan bekerja untuk Kementerian Luar Negeri. 

Dengan menghabiskan waktu yang lama di Laos, Lyudmila memiliki ekspektasi bahwa dirinya akan ditunjuk sebagai Duta Besar untuk Laos. Lyudmila mengenal banyak orang di negara tersebut bahkan dapat berbicara bahasa Laos. 

“Saya cinta negara ini (Laos). Saya juga dapat berbicara bahasa Laos. Saya mengenal orang-orang di negara tersebut. Contohnya Menteri Luar Negeri Laos adalah teman sekelas saya. Kami belajar bersama di Moscow State University Hubungan Internasional,” jelasnya. 

Dengan keyakinan Lyudmila, kemudian dirinya terkejut ketika nyatanya ditunjuk sebagai Duta Besar untuk Malaysia. 

“Saya menghabiskan lima tahun Malaysia. Malaysia merupakan negara yang Indah. Saya menghabiskan lima tahun yang luar biasa di Malaysia,” ucapnya. 

Selama di Malaysia, Lyudmila mengaku menghadapi tantangannya sebagai Duta Besar. Di masa dia menjabat, terdapat kejadian ketika pesawat Malaysia ditembak di Ukraina, ketika Krimea kembali ke Rusia dan sanksinya. 

Namun walaupun menghadapi tantangan tersebut, Lyudmila mengaku bahwa Malaysia merupakan negara yang luar biasa. Dirinya juga merasa sangat menikmatinya. 

Perjalanan Menjadi Duta Besar untuk Indonesia 

Setelah dari Malaysia, Lyudmila kemudian kembali ke Rusia untuk menjabat sebagai direktur, salah satu departemen Asia yang menangani negara-negara ASEAN. Setelahnya, Menteri menyarankan Lyudmila untuk pergi sebagai duta besar untuk Indonesia, yang kemudian Lyudmila setujui. 

Namun sebelum itu, Lyudmila mengaku bahwa dirinya hanya ingin ke Indonesia sebagai turis. Lyudmila pernah ke Indonesia bersama dengan suaminya dan pernah pergi ke Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Labuan Bajo. Sebelum meninggalkan Indonesia, Lyudmila berharap bahwa dirinya dapat pergi ke Raja Ampat. 

Saat datang ke Indonesia, Lyudmila sendiri mengatakan bahwa dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama.

“Saya  tidak diplomatis. Saya selalu mengatakan hal itu benar. Orang-orangnya sangat baik dan sangat ramah, Alamnya juga begitu indah. Negara Anda (Indonesia) fantastis,” ujar Lyudmila. 

Potensi Indonesia dan Kesamaan Rusia dan Indonesia 

Lyudmila mengaku bahwa Indonesia adalah negara yang luar biasa dan memiliki potensi yang begitu besar. Lyudmila bercerita walaupun secara geografis Indonesia dan Rusia sangat jauh dan memiliki iklim yang berbeda, namun kedua negara memiliki banyak kesamaan. 

Lyudmila menjelaskan bahwa Rusia dan Indonesia adalah negara yang beragam secara budaya. Di Rusia, banyak orang-orang yang memiliki agama yang berbeda, namun dapat hidup bersama dengan cukup harmonis. Rusia sendiri juga memiliki lebih dari 100 kelompok etnis dan minoritas. 

Selain itu, Lyudmila juga mengatakan bahwa baik Indonesia dan Rusia merupakan bagian dari negara-negara besar. Hal inilah yang membuat negara Indonesia dan Rusia terbuka untuk dunia. 

“Kita tidak perlu membangun penghalang apapun di sekitar diri kita [Indonesia dan Rusia] sendiri, untuk membuktikan apapun kepada siapapun. Negara kita hebat," ujar Lyudmila. 

Mengenai perdagangan antara Rusia dan Indonesia

Lyudmila menjelaskan bahwa banyak minat dari perusahaan Rusia untuk datang ke Indonesia. Hal ini lantaran bisnis Rusia tidak diterima di Rusia. Hal inilah yang membuat para pebisnis untuk beralih ke teman dan mitra Asia, bukan mitra tradisional seperti China, namun juga Asean, pertama-tama Indonesia. 

Rusia sendiri telah bergabung dengan proyek investasi, walaupun Lyudmila mengatakan bahwa mungkin masih belum cukup. Contohnya seperti pertambangan minyak, proyek pembangunan kilang minyak di Tuban yang sedang berjalan, perusahaan Rusia yang terlibat dalam eksplorasi ladang gas dan minyak di Tuna. 

Kemudian dari sisi teknologi, Rusia juga memiliki perusahaan IT yang sukses besar di Indonesia yakni Taxi Maxim, yang dioperasikan oleh perusahaan IT Rusia. 

Lyudmila sendiri juga menjelaskan bahwa salah satu barang utama yang diimpor dari Indonesia adalah minyak sawit. 

“Ekonomi kita saling melengkapi karena kami melengkapi, karena kita [Rusia] memproduksi barang yang tidak dimiliki Indonesia, dan Indonesia memproduksi barang yang tidak bisa diproduksi di negara Rusia,” jelasnya. 

Lyudmila kemudian juga mengatakan bahwa Rusia dapat membagi pengalaman dengan negara Indonesia, sehingga akan memiliki banyak perspektif dan dia mengharapkan bahwa kerjasama tersebut dapat diterapkan. 

Pesan Bagi Generasi Muda yang Ingin Menjadi Duta Besar

Lyudmila teringat ketika putrinya berusia 15 tahun. Lyudmila kemudian bertanya kepada anaknya ketika masih duduk di sekolah menengah dan sedang mempelajari bahasa China. 

“Namanya Masha. Seperti Masha and the Bear (kartun anak-anak). Ya, [Masha] memiliki karakter yang sama. Semua beruang akan ketakutan, [Masha] sangat aktif,” jelasnya sambil tertawa. 

Lyudmila bertanya kepada Masha mengenai apa rencananya di masa depan. Masha kemudian menjawab bahwa “Nomor satu, saya ingin menjadi duta besar untuk China”. Lalu, jika gagal, Masha menjelaskan bahwa opsi kedua adalah menjadi Presiden Federasi Rusia. Lyudmila kemudian menyetujui mimpi anaknya, dan memotivasi untuk melanjutkan mimpinya. 

Lyudmila kemudian mengatakan bahwa jika Anda memiliki seperti ini, maka lanjutkan saja walaupun tentu membutuhkan banyak kerja keras. Lyudmila sendiri mengaku bahwa pekerjaan duta besar sangatlah luar biasa. 

“Pekerjaan duta besar sangat berharga (rewarding) karena Anda melihat begitu banyak negara. Anda akan bertemu dengan orang-orang hebat. Sungguh, saya tidak akan menukarnya dengan apapun - bahkan menjadi istri duta besar,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper