Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva telah menjadi Duta Besar untuk Indonesia sejak 2018. Di balik kesuksesannya sebagai Duta Besar, nyatanya pada awalnya Lyudmila tidak pernah ingin menjabat posisi ini.
Ketika Bisnis memiliki kesempatan untuk mewawancarai Duta Besar Rusia pekan lalu (18/4/2023) Lyudmila bercerita bahwa dari awal dirinya tidak pernah ingin menjadi seorang Dubes. Bahkan, sebenarnya Lyudmila ingin menjadi istri seorang Dubes.
“Anda tidak akan percaya pada saya. Namun itu benar. Saya tidak pernah ingin menjadi duta besar, namun selalu ingin menjadi istri duta besar. Namun saya gagal, dan [nyatanya] saya sendiri harus menjadi duta besar,” Ujar Lyudmila sambil tertawa.
Lyudmila bercerita bahwa kedua orang tuanya merupakan diplomat. Lyudmila bercerita bahwa dirinya besar di Bangkok dan kedua orang tuanya bekerja di kedutaan besar Bangkok. Oleh karena itu, dari usia nol hingga 6 tahun, Lyudmila sudah besar di Bangkok.
Saat di Bangkok, Lyudmila memiliki thai nanny (pengasuh Thailand). Hal inilah yang membuat dirinya dapat berbicara dengan bahasa Thailand.
Dikarenakan kedua orang tua Lyudmila merupakan seorang diplomat, dirinya menjadi ikut berpindah-pindah. Ketika orang tuanya dipindahkan ke Laos, maka Lyudmila juga ikut berpindah.
Baca Juga
Lyudmila mengatakan bahwa sangatlah wajar bagi dirinya ketika memilih pendidikan hubungan internasional dan mengambil jurusan studi Laos dan Thailand. Lyudmila sendiri memiliki kemampuan dalam berbicara bahasa tersebut.
Perjalanan Menjadi Duta Besar
Lyudmila kemudian menempuh pendidikan dan lulus dari Universitas negeri Moskow hubungan internasional. Dirinya kemudian menempuh karir pertamanya sebagai seorang profesor guru bahasa Laos. Setelahnya, dirinya diangkat ke kedutaan di Laos dan menghabiskan waktu lebih dari 10 tahun, mulai dari Diplomat Junior hingga Wakil Duta Besar.
Lyudmila kemudian dipindahkan ke Thailand dan bekerja sebagai Wakil Duta Besar. Sesudahnya, Lyudmila datang ke Moskow dan bekerja untuk Kementerian Luar Negeri.
Dengan menghabiskan waktu yang lama di Laos, Lyudmila memiliki ekspektasi bahwa dirinya akan ditunjuk sebagai Duta Besar untuk Laos. Lyudmila mengenal banyak orang di negara tersebut bahkan dapat berbicara bahasa Laos.
“Saya cinta negara ini (Laos). Saya juga dapat berbicara bahasa Laos. Saya mengenal orang-orang di negara tersebut. Contohnya Menteri Luar Negeri Laos adalah teman sekelas saya. Kami belajar bersama di Moscow State University Hubungan Internasional,” jelasnya.
Dengan keyakinan Lyudmila, kemudian dirinya terkejut ketika nyatanya ditunjuk sebagai Duta Besar untuk Malaysia.
“Saya menghabiskan lima tahun Malaysia. Malaysia merupakan negara yang Indah. Saya menghabiskan lima tahun yang luar biasa di Malaysia,” ucapnya.
Selama di Malaysia, Lyudmila mengaku menghadapi tantangannya sebagai Duta Besar. Di masa dia menjabat, terdapat kejadian ketika pesawat Malaysia ditembak di Ukraina, ketika Krimea kembali ke Rusia dan sanksinya.
Namun walaupun menghadapi tantangan tersebut, Lyudmila mengaku bahwa Malaysia merupakan negara yang luar biasa. Dirinya juga merasa sangat menikmatinya.
Perjalanan Menjadi Duta Besar untuk Indonesia
Setelah dari Malaysia, Lyudmila kemudian kembali ke Rusia untuk menjabat sebagai direktur, salah satu departemen Asia yang menangani negara-negara ASEAN. Setelahnya, Menteri menyarankan Lyudmila untuk pergi sebagai duta besar untuk Indonesia, yang kemudian Lyudmila setujui.
Namun sebelum itu, Lyudmila mengaku bahwa dirinya hanya ingin ke Indonesia sebagai turis. Lyudmila pernah ke Indonesia bersama dengan suaminya dan pernah pergi ke Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Labuan Bajo. Sebelum meninggalkan Indonesia, Lyudmila berharap bahwa dirinya dapat pergi ke Raja Ampat.
Saat datang ke Indonesia, Lyudmila sendiri mengatakan bahwa dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama.
“Saya tidak diplomatis. Saya selalu mengatakan hal itu benar. Orang-orangnya sangat baik dan sangat ramah, Alamnya juga begitu indah. Negara Anda (Indonesia) fantastis,” ujar Lyudmila.