Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah China mengeluarkan peringatan kepada Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) lantaran dinilai memancing konfrontasi dengan Korea Utara (Korut), Kamis (27/4/2023).
Peringatan dari China itu dilatarbelakangi oleh pernyataan AS dan Korea Selatan saat kunjungan Presiden Yoon Suk-yeol ke Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden.
Pada saat pertemuan bilateral itu, keduanya mengatakan bahwa pemerintah Korea Utara bakal menghadapi akhir dari kepemimpinan apabila menggunakan persenjataan nuklir.
"Semua pihak harus menghadapi inti dari masalah semenanjung [Korea] dan memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan penyelesaian masalah secara damai," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning, dilansir dari Channel News Asia, Jumat (28/4/2023).
Mao juga mendesar agar tidak ada pihak yang secara sengaja memicu ketegangan, memancing konfrontasi, dan bermain-main dengan ancaman.
Pemerintah China lalu mengutuk pernyataan Biden dan Yoon. China menilai AS mengabaikan telah keamanan regional dan bersikeras mengeksploitasi masalah semenanjung Korea guna menciptakan ketegangan.
Baca Juga
"Apa yang dilakukan AS yakni memancing konfrontasi antara kedua belah pihak [Korea Selatan dan Utara], dan merusak rezim nonproliferasi nuklir serta kepentingan strategis negara lain," ucap Mao.
Dia juga menambahkan bahwa langkah AS tersebut akan meningkatkan ketegangan antara kedua negara, merusak perdamaian dan stabilitas wilayah, sekaligus bertentangan dengan tujuan denuklirisasi di Korea.
Seperti diketahui, pada pertemuan Biden dan Yoon, kedua Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintah diktator Korea Utara yang terisolasi akan mendapatkan balasan yang dahsyat apabila berani menyerang AS dan Korea Selatan.
Kedua negara itu juga menyepakati agar AS meningkatkan perlindungan kepada Korea Selatan, dari ancaman pengujian nuklir dari Korea Utara.