Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan angka kecelakaan selama arus mudik Lebaran Idulfitri 1444 Hijriah turun hingga 72 persen.
“Angka kecelakaan turun drastis terutama yang meninggal dan fatal sampai terhitung dari H-5 sampai hari H [Lebaran] turun 72 persen, mudah-mudahan waktu balik ini bisa kita kita tekan fatalitas,” ujarnya di Istana Wakil Presiden, Rabu (26/4/2023).
Lebih lanjut, Muhadjir melihat bahwa arus mudik pada tahun ini berjalan tertib. Meskipun terjadi kemacetan di sejumlah titik, tetapi hal tersebut bukan menjadi persoalan utama.
Menurutnya, persoalan yang lebih mendesak adalah mengenai daya tampung tempat beristirahat pemudik (rest area) lantaran dinilai lambat untuk pergantian pengguna fasilitas tersebut.
“Masalahnya itu di pengelola, pengelola ada pertimbangan ekonomis, mereka perlu ada pengembangan dan kalau hanya melayani event lebaran sama tahun baru mungkin dianggap terlalu profitable dan tidak efisien secara bisnis jadi harus ada alternatif yang kita diskusikan sementara kalau ada yang mau nambah rest area tidak bisa karena sudah ada kontraknya kan kita akan coba cari jalan keluar sehingga tahun depan mudah-mudahan lebih nyaman,” ucapnya.
Selanjutnya, dia juga mengapresiasi titik penyebrangan kendaraan, dimana selain penyebrangan utama dari pelabutan Merak ke Bakauheni, terdapat tiga pusat pemberangkatan dari Jawa yaitu Ciwandan, Merak kemudian Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bojonegoro yang mampu untuk melayani pemudik dan mengurai kemacetan saat arus mudik.
Baca Juga
Oleh sebab itu, dia mengatakan untuk arus balik Lebaran 2023, Pemerintah akan melakukan evaluasi kembali. Penyebabnya, Muhadjir melanjutkan bahwa sepeda motor cukup menggunakan fasilitas berangkat dari Bakauheni langsung ke Merak.
Sementara itu, dia melanjutkan untuk truk, skema saat ini akan berangkat dari Pelabuhan Panjang tetapi tidak turun di Ciwandan melainkan di Pelabuhan Indah Kiat.
“Nantinya, untuk Ciwandan juga bisa khusus untuk sepeda motor karena apa? Karena arus balik ini kelihatannya Ciwandan tidak bisa digunakan secara maksimal karena bersamaan dengan arus perjalanan orang mau ke wisata Anyer jadi akan kita alihkan. Paling malam saja digunakan untuk Ciwandan, untuk itu kita optimalkan yang ada di Merak,” pungkas Muhadjir.