Bisnis.com, JAKARTA – Tim Siaga Tempur TNI terus mempersempit ruang gerak Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang menyandera pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono menyebut bahwa tak hanya kocar-kacir, anggota KKB juga disebut saling bertikai antara satu sama lain.
“Siaga tempur terus diberlakukan. Area sudah, kelompok mereka terpecah dan saling bertikai,” ujar Julius saat dihubungi Bisnis, Selasa (25/4/2023).
Julius menambahkan bahwa TNI telah berhasil mendeteksi keberadaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh KKB.
Namun, Julius tidak bisa membeberkan lokasi pilot tersebut berada. Dia memastikan bahwa informasi tersebut bersifat terbatas.
Menurutnya, KKB yang menyandera pilot pesawat Susi Air Philip Mark Mehrtens dalam keadaan terjepit bahkan bubar.
Baca Juga
“Jadi, mereka [KKB] sudah terjepit sudah bubar, kocar kacir,” kata Julius, Minggu (23/4/2023).
5 Prajurit TNI Gugur di Nduga
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono kembali menyampaikan ucapan duka yang mendalam atas gugurnya salah satu prajuritnya dalam misi penyelamatan pilot pesawat Susir Air.
Seperti diketahui salah satu korban baru yang ditemukan TNI adalah prajurit dari Satgas Yonif R 321/GT Pratu F. Jenazah langsung dievakuasi ke Timika setelah berhasil ditemukan tim gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat misi penyelamatan.
Pratu F menjadi korban kelima prajurit TNI yang gugur oleh serangan Kelompok Separatis dan Terorits (KST) atau dikenal dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Mugi-Mam, Nduga, Sabtu (15/4/2023).
Sebelumnya, sebanyak 4 prajurit TNI gugur dalam kontak tembak dengan KKB di Nduga Papua. Empat prajurit TNI yang gugur itu antara lain Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan dan Pratu Sukra.