Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Idulfitri Berbeda, BRIN Janji Proses Etik Peneliti yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah

Kepala BRIN menegaskan akan memproses etik Andi Pangerang Hasanuddin jika dirinya terbukti merupakan ASN.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa lembaganya hanya sebatas melakukan riset mengenai sistem deteksi dini tsunami atau Indonesia Tsunami Eraly Warning System (InaTEWS)./Dok. BRIN
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa lembaganya hanya sebatas melakukan riset mengenai sistem deteksi dini tsunami atau Indonesia Tsunami Eraly Warning System (InaTEWS)./Dok. BRIN

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menegaskan pihaknya akan memproses etik Andi Pangerang Hasanuddin jika dirinya terbukti merupakan aparatur sipil negara (ASN) BRIN.

Handoko menyebut bahwa proses etik tersebut akan dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku BRIN dalam menangani pelanggaran yang dilakukan oleh para pegawainya.

“Apabila penulis komentar tersebut dipastikan ASN BRIN, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (24/4/2023).

Mantan Kepala LIPI ini sangat menyayangkan perbuatan salah satu penelitinya yang melontarkan kalimat ancaman dan provokasi kepada warga Muhammadiyah hanya karena adanya perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H antar Muhammadiyah dan pemerintah.

Handoko menilai bahwa kalimat ancaman yang dituliskan oleh Andi pada akhirnya hanya memunculkan isu yang kurang produktif untuk diperdebatkan.

Oleh karenanya, dia meminta agar masyarakat Indonesia untuk tidak terpancing dengan isu yang beredar dan hanya merujuk pada sumber informasi yang dapat dipercaya. 

Seperti diketahui, Andi tengah menjadi sorotan masyarakat usai melontarkan kalimat ancaman kepada warga Muhammadiyah yang menetapkan awal Syawal 1444 H pada waktu yang berbeda dengan pemerintah.

Kegaduhan bermula ketika Andika meninggalkan komentar di dinding Facebook milik Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin pada Minggu (23/4/2023).

Dalam komentar tersebut, Andi menimpali komentar Thomas yang menyebut bahwa Muhammadiyah tidak taat dengan keputusan pemerintah lantaran menetapkan awal Syawal 1444 H pada waktu yang berbeda dengan pemerintah.

Thomas turut menyinggung soal permintaan warga Muhammadiyah yang berharap pemerintah dapat memberikan mereka fasilitas Salat Id pada tahun ini.

“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," tulis Andi dikutip Senin (24/4/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper