Bisnis.com, SOLO - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Papua menyampaikan pesan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) untuk pemerintah Indonesia.
KKB dalam keterangan resminya, meminta pemerintah untuk menarik prajurit TNI-Polri dari Bumi Cenderawasih dalam operasi pembebasan Pilot Susi Air Philips Marthens.
Dalam siaran persnya, Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua Frits Ramandey mengaku telah bertemu dengan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri pada 14 April 2023 guna membahas kasus penyanderaan pilot pesawat Susi Air Philips Mark Merhtens.
“Kini sudah dua bulan lebih pilot Philip Mark Marthens ditahan dan berbagai upaya telah dilakukan untuk pembebasan, namun belum berhasil,” kata dia, Senin (17/4/2023), mengutip Antara.
Setelah gugurnya salah satu prajurit dan gagalnya operasi militer untuk pembebasan pilot Susi Air, ia mengaku berbincang mengenai negosiasi.
Menurut Frits, beredar video yang memperlihatkan bahwa KKB siap membebaskan Philips melalui jalur diplomasi.
Baca Juga
“Selain itu KKB bersedia membebaskan pilot Philips melalui jalur diplomasi, sehingga kami meminta agar dalam operasi pembebasan pilot diutamakan negosiasi,” jelas Frits.
Di sisi lain dalam pertemuan dengan Komnas HAM, Kapolda Papua mengatakan pihaknya bersama TNI masih terus melakukan upaya penegakan hukum dengan mengedepankan upaya negosiasi sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.
Meskipun tindakan negosiasi tersebut tetap dilakukan dengan upaya penidakan terukur untuk membebaskan pilot Susi Air.
“Tetapi juga melalui upaya penindakan yang terukur, sehingga kami mempersilakan Komnas HAM melakukan upaya komunikasi dan negosiasi untuk pembebasan pilot sesuai prinsip-prinsip dan standar HAM,” katanya.