Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerbang yang Bocorkan Dokumen Rahasia Intelijen AS Terancam Dipenjara 10 Tahun

Anggota Garda Nasional Udara Amerika Serikat (AS) berusia 21 tahun yang dituduh membocorkan catatan intelijen militer rahasia terancam 10 tahun penjara.
Pesawat siluman pengebom B-21 Raider/Twitter-@usairforce
Pesawat siluman pengebom B-21 Raider/Twitter-@usairforce

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang anggota Garda Nasional Udara Amerika Serikat (AS) berusia 21 tahun yang dituduh membocorkan catatan intelijen militer rahasia secara online didakwa pada Jumat (14/4/2023), karena menyalin dan mengirimkan materi rahasia secara tidak sah.

Melansir Reuters, Sabtu (15/4/2023), Jack Douglas Teixeira dari North Dighton, Massachusetts, ditangkap oleh agen FBI bersenjata berat di rumahnya pada Kamis (13/4/2023), muncul untuk pertama kalinya di pengadilan federal mengenakan pakaian terusan khaki berwarna cokelat.

Pada sidang tersebut, jaksa tinggi keamanan nasional federal Boston, Nadine Pellegrini, meminta agar Teixeira ditahan sambil menunggu persidangan, dan sidang penahanan ditetapkan pada Rabu (26/4/2023).

Selama persidangan yang berlangsung singkat, Teixeira tidak banyak bicara, menjawab "ya" ketika ditanya apakah dia memahami haknya.

Hakim mengatakan surat pernyataan keuangan Teixeira menunjukkan dia memenuhi syarat untuk diwakili oleh pembela umum federal, dan dia menunjuk salah satunya.

Setelah sidang, tiga anggota keluarga Teixeira meninggalkan gedung pengadilan, dengan sekelompok wartawan membuntuti mereka hingga beberapa blok. Mereka memasuki mobil tanpa berkomentar.

Dokumen yang bocor diyakini sebagai pelanggaran keamanan AS yang paling serius sejak lebih dari 700.000 dokumen, video, dan kabel diplomatik muncul di situs web WikiLeaks pada tahun 2010. Pentagon menyebut kebocoran itu sebagai "tindakan kriminal yang disengaja."

Kebocoran ini tidak terungkap hingga dilaporkan oleh New York Times minggu lalu meskipun dokumen tersebut telah diposting di situs media sosial beberapa minggu sebelumnya.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Jumat (14/4/2023), bahwa dia memerintahkan penyelidik untuk menentukan mengapa tersangka pembocor memiliki akses ke informasi sensitif, termasuk catatan yang menunjukkan rincian yang diklaim tentang kerentanan militer Ukraina dan mempermalukan Washington dengan mengungkapkan tindakan mata-matanya terhadap sekutu.

Kasus tersebut telah mengguncang Washington. Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer telah meminta pengarahan untuk semua 100 senator minggu depan sementara Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy berjanji untuk menyelidiki.

"Pemerintahan Biden gagal mengamankan informasi rahasia," kata McCarthy di Twitter.

"Melalui komite kami, Kongres akan mendapatkan jawaban mengapa mereka tertidur saat peralihan."

Biden mengatakan dia mengambil langkah-langkah untuk memperketat keamanan.

"Sementara kami masih menentukan keabsahan dokumen-dokumen itu, saya telah mengarahkan komunitas militer dan intelijen kami untuk mengambil langkah-langkah untuk lebih mengamankan dan membatasi distribusi informasi sensitif," katanya dalam sebuah pernyataan.

Langgar UU Spionase

Tuntutan pidana yang diumumkan pada Jumat (14/4/2023) menuntut Teixeira dengan satu dakwaan melanggar Undang-Undang Spionase terkait dengan penyalinan dan pengiriman materi pertahanan yang sensitif secara tidak sah, dan dakwaan kedua terkait dengan pemindahan materi pertahanan yang melanggar hukum ke lokasi yang tidak sah.

Keyakinan atas tuduhan Undang-Undang Spionase membawa hingga 10 tahun penjara.

Tuduhan tersebut terkait dengan hanya satu dokumen yang bocor sejauh ini, sebuah catatan rahasia yang menggambarkan status konflik Rusia-Ukraina dan termasuk rincian tentang pergerakan pasukan pada tanggal tertentu.

Para ahli mengharapkan lebih banyak dakwaan karena penyelidik memeriksa setiap dokumen yang bocor.

Teixeira juga dapat menghadapi lebih banyak dakwaan tergantung pada berapa kali dia mengunggah dan mengirimkan setiap dokumen secara terpisah.

"Mereka akan memilih satu (dokumen), saya bayangkan, yang telah dilihat oleh pemerintah asing," kata Stephanie Siegmann, mantan Kepala Keamanan Nasional untuk kantor Kejaksaan AS di Boston dan sekarang bermitra dengan firma hukum Hinckley Allen.

Dalam pernyataan tersumpah, seorang agen FBI mengatakan Teixeira telah memegang izin keamanan rahasia sejak 2021 dan juga memiliki akses kompartemen sensitif ke program rahasia lainnya.

Sejak Mei 2022, kata FBI, Teixeira telah bertugas sebagai E-3/airman first class di Air National Guard dan ditempatkan di Otis Air National Guard Base di Massachusetts.

Siegmann mengatakan satu pertanyaan yang tersisa adalah mengapa seorang Pengawal Nasional berusia 21 tahun memegang izin keamanan tingkat tinggi.

"Itu masalah yang perlu ditangani Departemen Pertahanan sekarang," katanya.

"Mengapa dia berhak atas dokumen-dokumen tentang konflik Rusia-Ukraina ini?"

Reuters menelaah lebih dari 50 dokumen, berlabel "Rahasia" dan "Sangat Rahasia", tetapi belum memverifikasi keasliannya secara independen. Jumlah dokumen yang bocor kemungkinan lebih dari 100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper