Hati-hati, Lima Hal Sepele Ini Dapat Membatalkan Pahala Puasa
Lima Hal yang Membatalkan Pahala Puasa
1. Berdusta
Berkata dusta artinya berbohong, atau ucapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Berbohong dalam Islam dikategorikan sebagai dosa besar karena dapat menjadi awal dari perbuatan maksiat lainnya.
Seseorang yang berpuasa, ibadahnya tidak akan bernilai di sisi Allah SWT apabila menyampaikan perkataan dusta.
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan," (H.R. Bukhari).
2. Ghibah
Ghibah artinya membicarakan keburukan orang lain. Dalam Islam hal itu termasuk perilaku tercela dan diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya.
Surat Al-Hujurat ayat 12 menjelaskan bahwa ketika muslim berpuasa kemudian ia berghibah, maka tidak ada pahala baginya melainkan hanya mendapat lapar dan haus saja.
"Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan sia-sia dan rafats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, 'Aku sedang puasa, aku sedang puasa'," (H.R. Ibnu Khuzaimah).
Baca Juga
3. Adu Domba
Adu domba dan fitnah terjadi saat hati berisi dengan kebencian. Hal ini juga muncul dari ketidaksenangan melihat orang lain berhubungan baik.
Islam dengan tegas melarang perbuatan adu domba dan fitnah. Bahkan orang yang melakukan tindakan tercela tersebut akan mendapat hukuman yang berat.
"Pelaku adu domba tidak akan masuk surga," (H.R. Muslim).
4. Bersumpah Palsu
Bersumpah palsu berarti juga ingkar janji. Perbuataan ini sangat dilarang dalam Islam, apalagi jika sumpah mengatasnamakan Allah SWT.
Islam menggolongkan sumpah palsu dalam 3 dosa paling besar.
"Sesungguhnya orang-orang yang menukar janjinya [dengan] Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bagian [pahala] di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak [pula] akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih," (QS. Ali-Imran: 77).
5. Memandang dengan Syahwat
Selain lapar dan haus, puasa juga menahan diri dari hawa nafsu alias syahwat. Orang yang mengumbar syahwat ketika puasa, maka pahala ibadahnya akan gugur.
Salah satu sumber syahwat adalah pandangan mata. Maka dari itu, Islam memerintahkan untuk menjaga pandangan terhadap lawan jenis yang bukan mahramnya.
"Pandangan merupakan salah satu anak panah iblis," (H.R. Al-Hakim dan Thabrani).