Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Li Qiang Beijing siap bekerja sama dengan Malaysia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk mempercepat konsultasi kode etik Laut China Selatan.
Li mengatakan Beijing siap berkolaborasi untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas wilayah tersebut. Hal tersebut disampaikan saat melakukan pertemuan dengan PM baru Malaysia Anwar Ibrahim.
"Asia adalah rumah kita bersama dan kerja sama yang saling menguntungkan adalah satu-satunya pilihan yang tepat," ujar Li, sebagaimana dilansir dari Bloomberg pada Minggu (2/4/2023).
China dan Asean, telah bekerja selama hampir 20 tahun untuk membuat kode etik yang mencakup wilayah perairan yang disengketakan.
China mengklaim hak atas lebih dari 80 persen Laut China Selatan berdasarkan peta tahun 1947 yang menunjukkan tanda-tanda samar-samar yang kemudian dikenal sebagai sembilan garis putus-putus.
Ketegangan telah meningkat di antara perusahaan Asia ini dengan negara-negara lain yang mengklaim wilayah tersebut, meliputi Filipina, Malaysia, Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Brunei.
Baca Juga
Seiring dengan pembangunan terumbu karang, pulau-pulau, dan daratan yang disengketakan, serta memiliterisasi wilayah-wilayah tersebut dengan pelabuhan, landasan pacu, dan infrastruktur lainnya.
Bulan lalu, China membalas Amerika Serikat (AS) karena memperluas akses militer di Filipina, dengan mengatakan bahwa Washington berusaha untuk mengepung dan mengurung Filipina.
Li juga menyampaikan China siap bekerja sama dengan Malaysia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk secara aktif memajukan negosiasi tentang Kawasan Perdagangan Bebas Asean-China.
Serta untuk bersama-sama mengimplementasikan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional dan mempromosikan pembangunan komunitas ekonomi Asia Timur.
Dalam kesempatan yang sama, Anwar mengatakan Li dan Presiden Xi Jinping telah sepakat untuk meningkatkan hubungan dagang dengan Malaysia di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan, termasuk mempercepat proyek Jalur Kereta Api Pantai Timur.